TEMPO.CO, Bogor - Dampak dari pengoperasian satu lajur di wilayah Kebon Pedes, Kota Bogor, Jawa Barat sebagai buntut KRL anjlok Ahad kemarin, mengakibatkan terjadinya pergeseran waktu tiba dan keberangkatan kereta di beberapa stasiun sepanjang relasi Jakarta-Bogor.
Hal itu dituturkan salah satu pengguna KRL Commuter Line, Ririn, 17 tahun yang mengaku telat berangkat ke sekolah akibat adanya dampak tersebut.
Baca : KRL Anjlok, Penumpang dari Manggarai ke Bogor Hanya Sampai Bojonggede
Baca Juga:
“Berangkat dari Citayam mau ke Bogor, tapi ternyata kereta cuma sampe Cilebut,” kata Ririn saat ditemui di Stasiun Cilebut.
Ririn siswa kelas X SMA Taruna Andigha tersebut mengaku padahal dirinya sedang diburu untuk mengikuti Ujian Tengah Semester. “Ya terpaksa naik Grab, ongkosnya Rp 60 ribu,” kata Ririn.
Penumpang lainnya, Supriyanto (45) mengatakan terpaksa berangkat lebih pagi dari waktu biasanya pukul 05.00 menjadi pukul 04.00
Baca Juga:
“Saya dari Ciomas, awalnya ke stasiun Bogor ternyata kereta lama, saya naik angkot lagi ke sini (Stasiun Cilebut),” kata pria yang bekerja di wilayah Jakarta Selatan tersebut.
Terpisah, Juru Bicara PT. KCI, Eva Chairunisa mengatakan ada keterlambatan waktu tiba dan keberangkatan kereta di beberapa stasiun akibat adanya kejadian tersebut. “Ya, ada beberapa pergeseran waktu sekitar 5 sampai 10 menit dari waktu biasanya,” kata Eva saat dikonfirmasi Tempo.
Eva mengatakan, permohonan maafnya terkait ketidaknyamanan pengguna KRL Commuter Line. “Mudah-mudahan ini tidak berlangsung lama,” kata Eva.
Simak juga :
KRL Anjlok, Perjalanan dari Kereta Bogor Baru Satu Jalur
Eva mengatakan, alasan pemberlakuan satu jalur di wilayah Kebon Pedes karena adanya kerusakan paras di salah satu jalur sehingga membutuhkan waktu lama utnuk perbaikan.
“Ada satu jalur yakni dari arah Bogor-Jakarta yang mengalami rusak parah sehingga perlu waktu perbaikannya,” kata Eva, terkait KRL anjlok tersebut.