Percepatan pembangunan fisik infrastruktur MRT, kata Djoko, berjalan sejak pemerintahan Gubernur Jokowi. Dia memuji keberanian Jokowi mengeksekusi proyek termasuk ketika membongkar susunan direksi MRT.
Baca:
Senang MRT Jadi Kenyataan, Ini 5 Pernyataan Fauzi Bowo
Djoko menilai, pembangunan kereta bawah tanah itu berjalan setelah groundbreaking oleh Jokowi tersebut. "Karena groundbreaking-nya Jokowi, alatnya sudah di situ semua di Dukuh Atas. Saya hadir pada saat itu," kata Djoko saat dihubungi, Selasa 26 Maret 2019.
Menurut Djoko, itu yang membedakan Jokowi dari Fauzi Bowo. "Pak Jokowi berani mengeksekusi sehingga lompatannya luar biasa," ujar Djoko.
Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI mencatat, PT MRT Jakarta resmi berdiri pada 17 Juni 2008. Kala itu Foke, sapaan Fauzi Bowo, mendorong revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1992 tentang Perkeretaapian menjadi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007. Setelah revisi, pemerintah DKI membentuk BUMD bernama PT MRT Jakarta.
Baca berita sebelumnya:
Foke Tak Penuhi Undangan Peresmian MRT Jakarta, Ini Alasannya
Dari penelusuran Tempo, Foke mencanangkan MRT tahap I koridor Selatan-Utara sepanjang 15,7 kilometer dari Lebak Bulus-Bundaran HI. Pencanangkan itu dilakukan di Stadion Lebak Bulus yang kini sudah menjadi depo MRT.
Presiden Jokowi meresmikan beroperasinya MRT fase I Lebak Bulus-Bundaran HI, Ahad, 24 Maret 2019.
Pembangunan kereta bawah tanah untuk penduduk Jakarta adalah satu di antara janji kampanye Fauzi Bowo saat pilkada DKI 2007. Namun sepanjang kepemimpinannya hingga 2012, pembangunan belum terealisasi.
Baca:
Ahok Ingin Segera Naik MRT
Di akhir masa jabatannya, proyek MRT baru berjalan hingga nominasi pemenang lelang paket pengerjaan bawah tanah. Kendala yang dihadapi Foke antara lain soal pembentukan kelembagaan yang sah bersama pemerintah pusat untuk megaproyek tersebut.