TEMPO.CO, Jakarta -Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu DKI Jakarta masih menyusun wilayah yang berpotensi terjadi pelanggaran Pemilu. Secara garis besar Bawaslu merumuskan kriteria yang diantisipasi akan terjadi kecurangan.
"Kami telah melakukan pemetaan wilayah rawan, bahkan TPS TPS yang kami antisipasi berpotensi terjadi pelanggaran Pemilu," ujar Ketua Bawaslu DKI Jakarta, Muhammad Jufri saat ditemui di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Ahad 14 April 2019.
Baca : Masa Tenang, Bawaslu DKI: 3 Lokasi TPS Rawan di Jakarta Utara
Jufri mengatakan, lokasi yang rawan tersebut adalah TPS yang berada di kawasan padat penduduk, lalu TPS di rumah susun dan apartmen.
Selain itu kata Jufri wilayah rawan pelanggaran Pemilu adalah TPS yang berada di wilayah rawan banjir. "Jangan sampai saat pemungutan suara, air meluap, ini juga harus diantisipasi," ujarnya.
Jufri menyebutkan dari pemetaan Bawaslu salah satu wilayah yang paling rawan pelanggaran Pemilu adalah Jakarta Utara. lantaran berada di kawasan padat penduduk.
Selain itu kata dia dalam Pemilu 2019 Bawaslu sudah dua kali mem proses pelanggaran Pemilu di Jakarta Utara hingga vonis pengadilan yaitu kasus politik uang dan berkampanye di tempat ibadah. "Kini memang ada satu wilayah yang memang rawan yaitu Jakarta Utara," ujarnya.
Jufri mengatakan saat ini pihaknya masih menyusun pemetaan TPS yang rawan dengan pelanggaran Pemilu. "Sampai saat ini kami masih menyusun, yang jelas kami memetakan bahwa sekitar rusun, apartmen kawasan padat penduduk berpotensi dugaan pelanggaran terjadi," ujarnya.
Simak juga :
Kasus Pemilu Kepala Desa Cidokom, Bawaslu: Saksi Selalu Mangkir
Jufri menyebutkan dari masa tenang Pemilu hari ini Bawaslu akan melakukan patroli sampai hari pencoblosan 17 April mendatang. Lanjut Jufri patroli tersebut juga akan melibatkan kepolisian, Sentra penegakan hukum terpadu (Gakkumdu) hingga tokoh masyarakat.
Jufri juga mengingatkan para peserta Pemilu agar tidak melakukan pelanggaran - pelanggaran Pemilu. "Kami ingatkan, kalau melanggar akan berhadapan dengan kami Bawaslu," ujarnya.