Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Istri Yakin Tajudin Bukan Eksekutor Pembunuh 4 Tokoh Nasional

image-gnews
Deret rumah petak kontrakan yang dtinggali keluarga Tajudin, tersangka eksekutor pembunuhan sejumlah tokoh nasional dalam kerusuhan 22 Mei, di Kampung Cirimekar, RT 02/03, Kelurahan Cirimekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis 30 Mei 2019. TEMPO/ADE RIDWAN
Deret rumah petak kontrakan yang dtinggali keluarga Tajudin, tersangka eksekutor pembunuhan sejumlah tokoh nasional dalam kerusuhan 22 Mei, di Kampung Cirimekar, RT 02/03, Kelurahan Cirimekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis 30 Mei 2019. TEMPO/ADE RIDWAN
Iklan

TEMPO.CO, Bogor – Istri Tajudin alias TJ, Lita, 39 tahun, meyakini sang suami tidak bersalah dalam kasus kepemilikan senjata ilegal dan kasus dugaan percobaan pembunuhan empat tokoh nasional dan seorang pemimpin lembaga survei swasta.

“Katanya pas tanggal 21, 22 kan eksekusinya, sedangkan tanggal itu suami saya ada rumah, malah dia nonton TV, kata dia 'Tuh lagi rame liat aja di TV',” kata Lita saat ditemui di rumahnya, Kamis, 30 Mei 2019.

Baca: Tajudin, Tersangka Kepemilikan Senjata Ilegal Raib Sejak 5 Tahun

Lita mengatakan saat itu sang suami berdiam di rumah dan tidak ada seorang pun yang mengajak maupun menjemput suaminya untuk ikut aksi tersebut “Enggak ada yang ngajak, apalagi kita enggak punya kendaraan, mobil enggak punya, motor enggak punya,” ujarnya.

Ia pun mengaku kaget saat sang suami tiba-tiba terpampang di televisi usai kejadian kerusuhan 22 Mei lalu. “Saya juga kaget dipampang di TV sampai tiap hari. Setahu saya suami saya enggak punya urusan gitu-gituan,” kata Lita.

Tajudin merupakan satu dari enam tersangka yang ditangkap Polda Metro Jaya terkait kasus kepemilikan senjata ilegal serta dugaan perencanaan pembunuhan terhadap empat tokoh nasional dan seorang pemimpin lembaga survei swasta. Selain Tajudin, tersangka lainnya adalah HK, AZ, IR, AD, dan AF.

Baca: Kapolri Sebut Nama 4 Tokoh Nasional yang Jadi Target Pembunuhan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tajudin ditangkap Jumat, 24 Mei 2019 sekitar pukul 08.00 di Jalan Raya Sentul, Citeureup, Kabupaten Bogor. Saat ditangkap, Tajudin yang sempat menjadi TNI Angkatan Laut itu positif mengkonsumsi narkoba.

Menurut Lita, usai aksi tersebut, sang suami memang pamit pergi ke Sentul. Namun Tajudin tak menyampaikan tujuannya. Tajudin pun pergi tanpa membawa apa-apa, kecuali pakaian yang dikenakan.

“Waktu itu dia pergi ke Sentul kan, sebentar katanya. Eh dapet kabar hari Sabtu atau Minggu sore gitu, katanya dia udah di Polda, panik saya...orang dia enggak bawa apa,” kata Lita.

Sejak hari itu, Lita belum bisa bertemu dengan sang suami yang kini disebut berada di rutan Polda Metro Jaya. “Sudah dua kali saya ke Polda, tapi belum boleh dijenguk kata penyidik, dia (TJ) lagi sibuk dipanggil Mabes terus,” ujarnya.

Lita pun berharap permasalahan yang menjerat sang suami segera selesai. Ia percaya suaminya tidak bersalah. “Harapan saya cepet selesai saja masalah ini,” kata Lita.

Dalam kasus ini, Tajudin diduga berperan sebagai eksekutor dan menguasai senjata api rakitan laras pendek cal 22 dan senjata api rakitan laras panjang cal 22. Tajudin akan menerima imbalan uang Rp 55 juta atas aksinya. Empat tokoh nasional yang disebut menjadi target pembunuhan itu adalah Menko Polhukam Wiranto, Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Budi Gunawan, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, serta Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

13 jam lalu

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyerahkan penghargaan Satyalencana kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam acara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII  tahun 2024 di Surabaya, Jawa Timur Kamis 25 April 2024. Humas Pemkot Surabaya
Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.


Debat Capres: Anies Baswedan Sebut Harun Al Rasyid Tewas Ditembak, Kasus Belum Tuntas Sampai Sekarang

13 Desember 2023

Anggota Brimob memblokade massa yang berkumpul di atas jalan layang Slipi Jaya, Jakarta, Rabu, 22 Mei 2019. Menurut keterangan pihak berwajib, massa yang menjadi pelaku kerusuhan merupakan warga luar DKI Jakarta. ANTARA/Muhammad Iqbal
Debat Capres: Anies Baswedan Sebut Harun Al Rasyid Tewas Ditembak, Kasus Belum Tuntas Sampai Sekarang

Saat debat capres, Anies Baswedan sebut Harun Ar-Rasyid yang tewas saat memprotes hasil Pemilu 2019, begini peristiwanya.


Sosok Harun Al Rasyid yang Disinggung Anies di Debat, Tewas Ditembak saat Kerusuhan 22 Mei

12 Desember 2023

Suasana  pasca kerusuhan aksi 22 Mei di sekitaran wilayah MH. Thamrin, Jakarta, Kamis, 23 Mei 2019. ANTARA
Sosok Harun Al Rasyid yang Disinggung Anies di Debat, Tewas Ditembak saat Kerusuhan 22 Mei

Calon wakil presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, menyebut nama Harun Al Rasyid dalam debat pertama calon presiden pemilu tahun 2024


Megawati Terima Penghargaan Tokoh Nasional Perkembangan Kekayaan Intelektual

28 April 2022

Menkumham Yasonna H. Laoly (tengah) bersama Plt. Dirjen Kekayaan Intelektual Razilu saat meluncurkan IP Market Place dan Logo Indikasi Geografis pada Puncak Peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia Tahun 2022 di Graha Pengayoman, Selasa, 26 April 2022.
Megawati Terima Penghargaan Tokoh Nasional Perkembangan Kekayaan Intelektual

Megawati Soekarnoputri menerima penghargaan sebagai Tokoh Nasional Perkembangan Kekayaan Intelektual (KI) dari Kementerian Hukum dan HAM.


Ridwan Kamil Resmikan Nama Mochtar Kusumaatmadja Jadi Jalan Layang Pasupati

1 Maret 2022

Mantan Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaatmadja wafat pada 6 Juni 2021. Universitas Padjadjaran (Unpad) membuat tim pengusulan gelar Pahlawan Nasional bagi Mochtar, di antaranya, karena perannya dalam Deklarasi Juanda yang menyatukan perairan dan daratan Indonesia sebagai negara kepulauan.
Ridwan Kamil Resmikan Nama Mochtar Kusumaatmadja Jadi Jalan Layang Pasupati

"Hari ini secara resmi Jalan Layang Pasteur-Surapati diganti dan diberi nama Jalan Layang Prof. Mochtar Kusumaatmadja," kata Ridwan Kamil


Kisah Anwar Congo, Eksekutor Para Terduga Simpatisan PKI

29 September 2021

The Act of Killing. moviecitynews.com
Kisah Anwar Congo, Eksekutor Para Terduga Simpatisan PKI

Bagaimana Anwar Congo mengeksekusi terduga simpatisan PKI diceritakan dalam film Jagal (The Act of Killing) karya Joshua Oppenheimer


Kembali ke Persidangan, Kivlan Zen Curigai Dendam Wiranto

18 Desember 2019

Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen (Purn) Kivlan Zen di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu, 18 Desember 2019. TEMPO/Lani Diana
Kembali ke Persidangan, Kivlan Zen Curigai Dendam Wiranto

Persidangan Kivlan Zen sempat terhenti lebih dari satu bulan lantaran menunggunya selesai berobat.


Jokowi Tokoh Paling Berpengaruh di Asia Versi Straits Times

5 Desember 2019

Presiden Joko Widodo alias Jokowi saat menyampaikan pidato dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) X Partai Golkar di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019. Munas X Partai Golkar yang diselenggarakan pada 3 hingga 6 Desember 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jokowi Tokoh Paling Berpengaruh di Asia Versi Straits Times

Jokowi terpilih sebagai tokoh paling berpengaruh di Asia.


Saksi Sidang Habil Marati Ungkap Rencana Eksekusi Yunarto Wijaya

7 November 2019

Terdakwa penyandang dana pembelian senjata api ilegal Habil Marati memberikan keterangan pers usai menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis 17 Oktober 2019. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Saksi Sidang Habil Marati Ungkap Rencana Eksekusi Yunarto Wijaya

Di sidang Habil Marati, saksi ungkap terima perintah dari Kivlan Zen. Yunarto Wijaya disebut sebagai pengkhianat bangsa.


Di Sidang, Saksi Sebut Wiranto dan Luhut Pengkhianat TNI

1 November 2019

Menko Pulhukam lama Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menko Pulhukam baru Wiranto saat upacara sertijab di Kantor Kemenko Pulhukam, Jakarta, 28 Juli 2016. Wiranto diminta Luhut lanjutkan 18 program di Kemenko Polhukam. TEMPO/Subekti.
Di Sidang, Saksi Sebut Wiranto dan Luhut Pengkhianat TNI

Terdakwa perkara kepemilikan senjata api ilegal, Helmi Kurniawan alias Iwan, menganggap Wiranto dan Luhut Binsar Panjaitan sebagai pengkhianat TNI