TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak sekitar 3.000 orang diperkirakan memenuhi seruan demonstrasi di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi, Kamis 27 Juni 2019. Taksiran jumlah massa disampaikan Kepala Biro Penerangan Nasional Kepolisian Republik Indonesia Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo.
Baca: Ada Demo di Mahkamah Konstitusi, MRT Perketat Keamanan 5 Stasiun
“Info dari jajaran lapangan Polda Metro Jaya estimasi sekitar 2.500-3.000 yang datang,” ujar Dedi, Kamis, 27 Juni 2019.
Dedi menjelaskan, massa berasal dari 14 elemen masyarakat, namun ia tak merincinya. Tapi dia menegaskan tim gabungan dari TNI dan Polri telah bersiaga. Mereka mengawal jalannya sidang putusan perselisihan hasil pemilihan umum di MK dan obyek vital di lokasi lain.
Dedi menuturkan, sekitar 47 ribu personel gabungan ditempatkan di kawasan Gedung MK, DPR, Bawaslu, KPU, serta sejumlah kedutaan besar. Tim gabungan, kata Dedi, juga disiagakan di area perekonomian seperti pusat-pusat belanja.
Baca: Jakarta Menjelang Sidang Putusan MK, Anies: So Far So Good
“Petugas menjamin keamanan di Jakarta. Masyarakat tak perlu khawatir,” katanya.
Terpisah, Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Harry Kurniawan menambahkan bahwa dalam apel terakhir kembali diingatkan kepada personel di lapangan tidak menggunakan senjata api dengan peluru tajam. Di sisi lain, polisi tidak mengeluarkan izin unjuk rasa di Gedung MK.
Ia menyampaikan bahwa kalau nanti ada massa yang berkumpul di kawasan Patung Kuda, Monas, maka akan diimbau untuk kembali ke rumah masing-masing. "Kami dari Polres Jakpus enggak keluarkan izin, kami punya SOP dari imbauan sampai tindakan tegas sesuai undang-undang," kata dia.
Baca: PKL Diusir Menjauh dari Kerumunan Massa Pendemo Sidang MK
Barikade telah dibuat di kawasan itu agar massa tak mendekat ke Gedung Mahkamah Konstitusi.