TEMPO.CO, Jakarta - Advokat Yusril Ihza Mahendra akan mendatangi Rumah Tahanan Polda Metro Jaya hari ini. Kedatangan Yusril lantaran dirinya ditunjuk menjadi pengacara Habil Marati, tersangka yang diduga menjadi penyandang dana bagi mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal (purn) Kivlan Zein dalam merencanakan pembunuhan 4 tokoh nasional.
“Nanti sekitar jam 16.00 WIB,” kata Yusril saat dikonfirmasi wartawan, Rabu, 10 Juli 2019.
Baca: Usai Konfrontasi dengan Habil Marati, Kivlan Zen: Saya Difitnah
Meski begitu, Yusril masih enggan membicarakan perkara yang menjerat Habil. Kepada wartawan, Yusril berjanji akan menjelaskannya setelah bertemu dengan pria berusia 57 tahun itu. “Nanti saya jelaskan di sana apa pembicaraannya,” kata dia.
Habil ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan polisi. Dia diduga memberikan uang sejumlah Sing$ 15 ribu kepada Kivlan untuk pembelian senjata api. "Tersangka HM berperan memberikan uang. Uang yang diterima tersangka KZ (Kivlan Zen) berasal dari HM, maksud dan tujuannya adalah untuk pembelian senjata api," kata Wakil Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi.
Baca: Polisi Sita Telepon Seluler dan Buku Tabungan Habil Marati
Dugaan keterlibatan Habil Marati terungkap dalam penelusuran Majalah Tempo ihwal aktor-aktor yang ada di balik kerusuhan 22 Mei lalu. Dalam terbitan majalah edisi 10 Juni itu, Habil disebut pernah memberikan uang sebesar Rp 60 juta kepada Iwan Kurniawan.
“Pak Habil hanya bilang, 'Demi bangsa dan negara. Semangat!'," ujar Iwan, dikutip dari Majalah Tempo. Menurut dia, pertemuan dengan Habil tak menyinggung soal rencana eksekusi pejabat.
Kuasa hukum Habil, Sugito Atmo Prawiro sebelumnya mengatakan uang yang diberikan kepada Iwan merupakan sumbangan Habil Marati untuk menggelar diskusi bertema Pancasila dan antikomunisme. "Tak ada relevansi aktivitas Pak Habil dengan isu penembakan sejumlah pejabat," kata Sugito. Menurut dia, Habil membantah jika disebut sebagai donatur pembelian senjata.