TEMPO.CO, Bandung -Ayah siswi SMK Bogor korban pembunuhan, Johanes Bosco Wijanarko mengatakan dokumentasi tentang anaknya hilang secara misterius di smartphone milik keluarga.
Ahli Sistem Kendali dan Komputer di Institut Teknologi Bandung Agung Harsoyo menduga malware sebagai penyebabnya. “Kalau secara teknis kemungkinannya (malware) itu atau hilang terpencet,” kata Agung Harsoyo, Sabtu 10 Agustus 2019 di Bandung, Jawa Barat.
Ahli Sistem Kendali dan Komputer di Institut Teknologi Bandung itu mengatakan, ada kemungkinan malware itu berperan mengambil dan menghapus data.
Malware bisa menempel di perangkat lunak mana pun. “Untuk smartphone bersistem operasi Android cukup banyak kemungkinannya terkena,” ujarnya kepada Tempo.
Sebelumnya, ayah korban, Johanes Bosco Wijanarko mengatakan foto-foto dan video anaknya, lokasi kejadian, persemayaman hingga pemakaman tiba-tiba hilang secara misterius di smartphone miliknya.
Garis polisi masih didapati di mulut gang lokasi pembunuhan siswi SMK Bogor Andriana Yubelia Noven, 17 tahun, di Jalan Riau, Bogor Timur, Jumat 22 Februari 2019. Warga setempat rencananya akan menutup gang ini secara permanen. TEMPO/M. Sidik Permana
Anak sulungnya, Andriana Yubelia Noven, menjadi korban pembunuhan. Siswi SMK Baranangsiang, Bogor itu ditusuk hingga tewas sepulang sekolah pada 8 Januari 2019. Polisi sejauh ini masih kepayahan menemukan pelakunya.
Hilangnya dokumentasi soal Noven itu menurutnya dialami anak, istri, dan kakak iparnya. Dokumentasi yang disimpan Bosco di galeri smartphone itu hilang bertahap selama dua kali.
“Pertama dua bulan lalu terus tiga minggu lalu,” kata dia saat ditemui di Bandung, Jumat, 9 Agustus 2019. Dia mengaku tidak mengganti smartphone miliknya atau menghapus data foto dan video anaknya yang merupakan siswi SMK Bogor tersebut. Ia pun tidak menyimpannya ke perangkat lain seperti komputer pribadi.