Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pencari Suaka Ricuh Akibat Bantuan, Ini Kata Dompet Dhuafa

Reporter

Editor

Febriyan

image-gnews
Suasana saat terjadi kerusuhan di tempat penampungan imigran di gedung eks-Kodim, Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis, 22 Agustus 2019. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Suasana saat terjadi kerusuhan di tempat penampungan imigran di gedung eks-Kodim, Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis, 22 Agustus 2019. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kericuhan antar pencari suaka yang menempati gedung eks kodim Daan Mogot Baru, Kalideres, Jakarta Barat terjadi pada Kamis kemarin, 22 Agustus 2019. Kericuhan itu dipicu oleh jumlah bantuan yang tak sepadan dengan jumlah pengungsi yang ada di sana.

Bantuan yang dimaksud adalah 500 nasi kotak yang disalurkan oleh lembaga sosial Dompet Dhuafa. Selain itu ada juga wafer dan peralatan mandi.

Seorang pengurus Dompet Dhuafa, Priyanto Saputro, mengatakan bahwa pihaknya kemarin memang hanya mampu menyediakan 500 nasi kotak. Pasalnya, menurut dia, mereka kekurangan alat dan tenaga untuk mengolah bahan mentah menjadi makanan siap saji. Jumlah pengungsi yang berada di sana berjumlah 1.151 orang.

Dia membantah hal tersebut karena kesalahan teknis saat pembagian. "Sebenarnya bukan kesalahan teknis. Ini kegiatan kedua kalinya. Kegiatan sebelumnya kami kerjasama dengan Tagana dan Dinsos kami suplai di dapur umum sisanya yang atur Dinsos," ujarnya saat dihubungi Tempo, Jumat 23 Agustus 2019.

"Kemarin kenapa yang masuk di dapur keliling kami hanya 500 karena kami keterbatasan alat dan tenaga. Personil kami banyak tidak hadir karena ada kegiatan lain."

Pada saat penyaluran kemarin pun Priyanto menyebut pihaknya melakukan koordinasi dengan Dinsos. Kemudian setelah sampai di lokasi penampungan awalnya petugas Tagana meminta bantuan itu di kembalikan karena tidak cukup dan di khawatirkan memicu kecemburuan.

Dari pantauan Tempo, pembagian nasi kotak berlangsung di luar penampungan di pinggir jalan depan sekolah Dian Harapan. Pembagian dilakukan di luar untuk menghindari Keributan. Pada saat pembagianpun di kawal oleh petugas yang berjaga di penampungan yakni anggota Polsek Kalideres.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pembagian nasi berlangsung aman. Sementara di dalam, di pos penampungan juga sedang berlangsung pembagian wafer dan alat mandi sejak pukul 14.00 WIB.

Pada saat pembagian pencari suaka asal Sudan merasa kesal karena lapar seharian.
Karena merasa mereka pun beradu mulut dengan pengungsi asal Afghanistan dan akhirnya pecah baku hantam hingga polisi harus mengeluarkan tembakan peringatan ke udara.

Priyanto menyatakan bahwa kejadian itu tak akan menyurutkan langkah mereka untuk memberikan bantuan. Dia berjanji akan memberikan bantuan sesuai dengan jumlah para pengungsi

"Kedepan akan suplai lagi, sebanyak 1.300 dan tetap melakukan koordinasi dengan Dinsos," ujarnya.

Nasib para pengungsi tersebut terlunta-lunta setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghentikan bantuan sejak Rabu malam, 21 Agustus 2019. DPRD DKI sendiri telah meminta Badan Persatuan Bangsa Bangsa Untuk Urusan Pengungsi mengembalikan para pencari suaka ke negara asalnya. Namun hingga kini belum ada respon dari UNHCR terkait masalah tersebut.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

19 hari lalu

Penjaga pantai membawa jenazah kecelakaan kapal migran yang mematikan di di pelabuhan Le Castella, Italia, 27 Februari 2023. Tim penyelamat mengatakan sebagian besar migran berasal dari Afghanistan, serta dari Iran, Somalia, Suriah, dan lainnya. REUTERS/Remo Casilli
Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam


Dompet Dhuafa Hadirkan Lapor Lapar untuk Atasi Kelaparan

24 hari lalu

Dompet Dhuafa Hadirkan Lapor Lapar untuk Atasi Kelaparan

Gerakan Lapor Lapar menyasar 500 mitra baik masjid maupun UMKM yang berlokasi di Jabodetabek.


Tim UNHCR dan IOM Dikerahkan ke Aceh untuk Bantu Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik

34 hari lalu

Sejumlah imigran etnis Rohingya yang terombang-ambing di tengah laut berjalan menaiki tangga KN SAR Kresna 232 usai dievakuasi di perairan laut Meulaboh Aceh Barat, Aceh, Kamis 21 Maret 2024. Sebanyak 69 pengungsi Rohingya yang terdiri 45 laki-laki dan 24 perempuan dievakuasi ke daratan setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik sekitar 15 mil di perairan Samudra Hindia. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Tim UNHCR dan IOM Dikerahkan ke Aceh untuk Bantu Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik

Tim UNHCR dan IOM dikerahkan ke Aceh Barat dan untuk membantu pemerintah setempat memberikan bantuan pada pengungsi Rohingya korban kapal terbalik


Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

36 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka


Menlu Retno: Stabilitas di Myanmar Jadi Kunci Penyelesaian Isu Rohingya

8 Januari 2024

Sejumlah pengungsi etnis Rohingnya berada di tempat penampungan sementara di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (4/1/2024). United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) saat ini masih berkoordinasi dengan pemerintah daerah, mitra kerja, dan masyarakat sekitar untuk memastikan kondisi 157 pengungsi etnis Rohingya mendapatkan keselamatan dan kelayakan tempat tinggal. ANTARA FOTO/Yudi
Menlu Retno: Stabilitas di Myanmar Jadi Kunci Penyelesaian Isu Rohingya

Menlu Retno mengatakan demokrasi dan stabilitas di Myanmar menjadi kunci penyelesaian isu Rohingya.


Pemerintah Sedang Siapkan Penampungan untuk Pengungsi Rohingya di Sumut

5 Januari 2024

Irjen Rudolf Alberth Rodja menjabat sebagai anggota Komisi Sidang Etik sekaligus Analis Kebijakan Utama Bidang Sabhara Barhakam Polri dalam Sidang Kode Etik Profesi Polri (KEPP) terhadap mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.  FOTO/NTMC Polri
Pemerintah Sedang Siapkan Penampungan untuk Pengungsi Rohingya di Sumut

Irjen Rudolf Alberth Rodja mengatakan pemerintah tengah mencarikan penampungan untuk pengungsi Rohingya di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.


Kontroversi Polemik Pengungsi Rohingya di Aceh Sejak November 2023

4 Januari 2024

Sejumlah imigran etnis Rohingya kembali mendarat  di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kontroversi Polemik Pengungsi Rohingya di Aceh Sejak November 2023

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh menuai polemik. Berikut beberapa catatan kontroversi penanganannya yang terjadi sejak November 2023


UNHCR Tangani 157 Pengungsi Rohingya yang Terdampar di Deli Serdang

2 Januari 2024

Sejumlah imigran etnis Rohingya bersama anaknya menyantap makanan bantuan dari kelompok masyarakat di penampungan sementara gedung  Balai Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Aceh, Ahad, 31 Desember 2023. Kelompok masyarakat di Aceh menyalurkan bantuan kemanusian berupa makanan dari sumbangan warga kepada sebanyak 137 pengungsi imigran etnis Rohingya terdiri dari laki-laki, perempuan dan anak anak yang masih menempati ruangan parkir gedung BMA. ANTARA/Ampelsa
UNHCR Tangani 157 Pengungsi Rohingya yang Terdampar di Deli Serdang

UNHCR sedang menangani 157 pengungsi Rohingya yang terdampar di Deli Serdang, Sumatera Utara.


Menangani Masalah Pengungsi, Sejak Kapan UNHCR Beroperasi di Indonesia?

31 Desember 2023

Sejumlah anak pengungsi Rohingya menikmati buah semangka bantuan dari warga Banda Aceh, setelah mereka lima kali berpindah-pindah tempat karena penolakan dari masyarakat lokal dan kini berada di penampungan sementara di Balai Meuseuraya Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Senin 11 Desember 2023. Presiden Joko Widodo kembali menyatakan Pemerintah Indonesia membantu pengungsi Rohingya dengan menampung mereka sementara dan terus berkomunikasi dengan organisasi internasional terkait seperti UNHCR untuk mencari solusi, karena penolakan dari masyarakat lokal terus terjadi seperti di Aceh. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Menangani Masalah Pengungsi, Sejak Kapan UNHCR Beroperasi di Indonesia?

UNHCR adalah sebuah badan organisasi PBB yang berfokus pada penanganan masalah pengungsi.


Komnas HAM Sesalkan Pengusiran Pengungsi Rohingya oleh Mahasiswa

29 Desember 2023

Mahasiswa bersama polisi membantu menaikan sejumlah imigran etnis Rohingya ke truk saat berlangsung pemindahan paksa di penampungan sementara gedung  Balai Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Aceh, Rabu, 27 Desember 2023. Sebanyak 137 pengungsi imigran etnis Rohingya yang ditempatkan di penampungan sementara gedung BMA itu dipindahkan paksa mahasiswa setelah menggelar aksi damai ke kantor Kemenkumham Provinsi Aceh. ANTARA/Ampelsa
Komnas HAM Sesalkan Pengusiran Pengungsi Rohingya oleh Mahasiswa

Komnas HAM menyesalkan insiden pengusiran pengungsi Rohingya di Gedung Balee Meuseuraya Aceh, Banda Aceh, oleh mahasiswa beberapa hari lalu.