TEMPO.CO, Jakarta - Polisi membeberkan detil kasus istri bunuh suami dan anak tirinya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Pembunuhan ini bermotif rebut harta rumah karena si istri terlilit utang Rp 10 miliar di bank setelah bisnis restonya tak berjalan seperti yang diinginkan.
Korban adalah Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili, 54 tahun dan M Adi Pradana (23). Sedang otak pembunuhan dalam kasus ini merupakan istri muda Edi sekaligus ibu tiri dari Pradana yaitu Aulia Kesuma alias Meimei (45).
Dalam melakukan aksinya, Aulia dibantu keponakannya, Geovanni Kelvin Oktavianus Robert (25) dan dua orang pembunuh bayaran asal Lampung yakni Muhammad Nursahid alias Sugeng (34) dan Agus Kusmawanto (24).
"Para tersangka bertemu di halaman parkir Tower Mawar Apartemen Kalibata, Kamis, 22 Agustus 2019 untuk merencanakan pembunuhan," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Suyudi mengawali penjelasannya saat konferensi pers di kantornya, Senin, 2 September 2019.
Suyudi mengatakan, keesokan harinya, Jumat pagi 23 Agustus 2019, para tersangka membeli peralatan dan perlengkapan pembunuhan seperti sumbu kompor, alkohol, anti nyamuk berbentuk spiral dan korek api. Usai membeli perlengkapan, keempatnya berangkat menuju rumah Edi di Jalan Lebak Bulus 1, Kavling 129 B/U 15, RT03 RW05, Cilandak, Jakarta Selatan.
"Agus dan Sugeng masuk ke dalam rumah melalui garasi mobil dan kemudian stand by di kamar Kelvin di lantai dua," ujar Suyudi.
Suyudi mengatakan, sekitar pukul 20.30, Aulia mulai beraksi dengan cara mencampur jus yang sudah dibelinya dengan obat tidur valdres. Sebanyak 30 butir valdres digerus hingga menjadi serbuk dan dimasukkan dalam dua gelas jus tomat dan satu botol whisky untuk diminum oleh Edi dan Pradana. "Edi memang setiap hari minum jus," kata Suyudi.
Suyudi melanjutkan, Aulia kemudian memberikan jus tersebut kepada Edi di kamar mereka, lantai satu rumah. Aulia juga meminum jus tomat, namun yang tidak tercampur oleh obat. Karena pengaruh valdres, Edi pun tertidur tidak lama setelah menenggak jus itu.
"Aulia lantas memanggil Agus dan Sugeng dari lantai atas untuk membantu proses pembunuhan," ujar Suyudi.