TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih mengingat pesan kepada Jokowi yang dititipkan Faisal Amir, mahasiswa korban kekerasan aparat saat demonstrasi di DPR. Faisal adalah mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia ditemukan pingsan dengan tubuh bersimbah darah saat demo mahasiswa 24 September 2019.
Saat dijenguk Anies di RS Pelni, Faisal menitip pesan bahwa pemerintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi mesti hati-hati. Anies mengatakan dia juga tidak mengetahui maksud pesan Faisal yang disampaikan kepadanya itu.
"Faisal yang tahu karena beliau pesan sampaikan ke pemerintah hati-hati," kata Anies di kantor Wali Kota Jakarta Barat, Rabu, 2 Oktober 2019. "Kalimatnya cuma begitu saja. Jadi sampaikan hati-hati. Baik nanti saya sampaikan."
Ratu Agung, ibunda Faisal, mengatakan Anies datang ke RS Pelni Petamburan tempat anaknya dirawat pada Senin 30 September 2019. Saat itulah Faisal bertanya apakah boleh menitip pesan untuk pemerintah pusat.
"Boleh ga saya pesan ke pemerintah? Boleh, kata Anies. Hati-hati," kata Ratu Agung mengulang kembali penggalan percakapan antara putranya dengan orang nomor satu di Jakarta itu untuk Tempo, Selasa 1 Oktober 2019.
Mendapat pesan tersebut, Ratu Agung melanjutkan, Anies berjanji akan menyampaikannya ke pemerintah. Anies lalu balas berpesan untuk Faisal agar jaga ketahanan fiisk, jaga ketahanan moral, dan jaga ketahanan intelektual. Bahkan Anies disebut juga menawarkan pekerjaan bagi Faisal di Balai Kota DKI.
"Dia (Anies) juga pesan untuk bantu di Balai Kota untuk urusan hukum," kata Ratu.
Faisal ditemukan terkapar dengan luka di kepala di tengah kericuhan yang terjadi antara massa demonstran dengan aparat keamanan pada 24 September. Faisal adalah koordinator aksi dari kampusnya. Sebelum ditemukan terluka, dia pamit menjemput rekannya yang belum kembali ke titik kumpul mahasiswa di restoran Pulau Dua, dekat Hotel Sultan.
Dari hasil pemeriksaan dokter dan CT Scan, Faisal mengalami luka-luka di kulit kepala, tengkorak retak, pendarahan di otak, dan tulang bahu patah. Tim dokter memperkirakan Faisal harus dirawat inap hingga enam bulan ke depan.
Selain menjenguk Faisal, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu juga menjenguk korban kerusuhan lainnya termasuk anggota polisi yang dirawat di Rumah Sakit Polri Kramatjati. Selain itu, Anies juga menjenguk korban kerusuhan lainnya di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, Pelni dan Tarakan.
Menurut Anies Baswedan, sejumlah korban mendapatkan luka yang cukup parah di bagian tubuhnya. Salah satu korban yang menderita luka cukup parah adalah Faisal Amir yang dirawat di RS Pelni. "Yang saya temui ada yang sedang proses operasi karena cukup parah (lukanya) di wajah. Kemudian ada anak-anak yang matanya bermasalah. Saya hadir ke rumah sakit menjenguk dan menemui keluarga mereka," ujarnya.