TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah penumpang bus Transjakarta mengaku tidak menyadari bahwa bus Zhong Tong asal Cina sudah beroperasi di koridor 1 (Blok M-Kota), koridor 6 (Dukuh Atas-Ragunan) dan koridor 9 (Pinang Ranti-Pluit) selama sepekan terakhir.
"Sama saja sih, tidak terlalu memerhatikan. Interiornya juga sama ya, tidak jauh beda," kata salah satu penumpang bus Transjakarta, Bonie Corina saat ditemui di dalam bus Transjakarta merk Zhong Tong koridor Kota- Blok M, Jumat, 18 Oktober 2019.
Bonie yang sering menggunakan layanan Transjakarta koridor 1 untuk pergi bekerja mengatakan tidak ada perbedaan antara bus yang biasa digunakan dari merk Eropa dengan bus Zhong Tong yang baru beroperasi sejak Jumat, 11 Oktober lalu.
Senada dengan Bonie, Iwan Setiawan yang juga baru menjajal Bus Zhong Tong tidak merasakan perbedaan antara bus asal Cina dan bus lain asal Eropa. "Buat saya sih sama saja enggak ada perbedaan, kursinya juga sama," kata dia.
Berbeda dengan Penumpang Transjakarta lainnya, Lifanny Wijaya merasakan sedikit perbedaan dalam interior bus yang sempat dihentikan operasinya oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 2015. "Paling ini bangkunya beda, sekarang ada sandarannya. Lebih enak jadinya, kalau yang biasa kurang nyaman untuk sandaran kepala," kata dia.
Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD), salah satu operator bus Transjakarta, mengoperasikan 21 dari 59 Bus Zhong Tong sejak sepekan lalu. Bus-bus tersebut merupakan pengadaan tahun 2012-2013 oleh PPD yang memenangkan lelang dari Badan Layanan Umum Daerah Transportasi Jakarta (sekarang PT Transjakarta).
Rombongan bus itu pertama datang pada 28 November 2016 sebanyak 29 unit dan sisanya sebanyak 30 unit masuk Pelabuhan Tanjung Priok pada 20 Maret 2017. PT Transjakarta mengatakan pengoperasian bus yang didasari kontrak 2013 ini didasarkan atas putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).
Perum PPD sendiri mengklaim seluruh armada bus Transjakarta merek Zhong Tong telah memenuhi standar keamanan penumpang. Mereka menyatakan bus asal Cina tersebut telah dilengkapi berbagai fitur keselamatan dan keamanan. "Sudah sangat dinyatakan aman. Kami tinggal menunggu pihak Transjakarta untuk memeriksa unit lainnya yang ingin kami operasikan," kata Manager Operasi Perum PPD Hendri Dunan.