TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Jakarta mengeluhkan cuaca panas yang belakangan menyengat dengan suhu udara hingga 37 derajat Celsius. Aktivitas di luar ruangan menjadi momok tersendiri.
"Iya panas banget, bahkan kemarin sampai 37 derajat kan ramai di media sosial," kata Delicia, seorang warga di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa 22 Oktober 2019.
Anton warga Jakarta lainnya yang ditemui saat beraktivitas di luar ruangan mengeluhkan suhu udara yang sama. Dia bahkan menyebut kulitnya terasa seperti terbakar.
"Cuma bagaimana? Saya butuh cahaya matahari untuk ambil gambar," kata Anton yang sedang berburu foto di Lapangan Banteng.
Selain Delicia dan Anton, ada juga Melissa yang mengeluhkan panasnya cuaca panas Jakarta dalam beberapa hari terakhir. "Panas banget, mau lap muka pakai tisu basah biar adem tahunya tisu basahnya hangat," kata Melissa sambil sedikit tertawa.
Tak Hanya di Jakarta, sejumlah warga di sekitaran ibu kota juga mengeluhkan suhu udara yang serupa. "Apalagi kalau pas naik motor, panas banget," kata Novi, warga Tangerang Selatan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyatakan cuaca panas masih akan melanda kawasan DKI Jakarta dan sekitarnya hingga akhir Oktober 2019. Stasiun-stasiun meteorologi yang berada di pulau Jawa hingga Nusa Tenggara mencatatkan suhu udara maksimum terukur berkisar antara 35 C - 36,5 C pada periode 19 - 20 Oktober 2019.
Kepala Bidang Diseminasi, Informasi, Iklim dan Kualitas Udara Badan BMKG Hary Tirto Djatmiko, mengatakan panas yang terjadi beberapa hari terakhir karena adanya gerak semu matahari. "Berdasarkan persebaran suhu panas yang dominan berada di selatan Khatulistiwa," kata Hary melalui keterangan tertulisnya, Selasa, 22 Oktober 2019.