TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Sektor Kebon Jeruk melakukan pemeriksaan terhadap siswi SMP yang menjadi korban penyiraman cairan kimia di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Aurelia, siswi itu datang memenuhi panggilan didampingi ibunya.
Ibunda Aurelia, Estri mengatakan anaknya datang memenuhi panggilan untuk memberikan sketsa wajah pelaku penyiraman cairan kimia guna memudahkan polisi memburu pelaku. "Dia memang jago gambar kan. Nah saya bilang 'coba kak diflashback, inget wajah pelakunya," ujarnya di kediamannya, Senin, 11 November 2019.
Estri mengatakan anaknya sempat menoleh ke arah pelaku dan melihat pelaku. Dari situ, korban mengenali pelaku berusia sekitar 18-20 tahun.
Peristiwa penyiraman cairan kimia itu terjadi pada Selasa, 6 November lalu. Aurelia dan korban lainnya, Prameswari saat perjalanan pulang sekolah. Aurelia menderita luka bakar di bagian bahu, tangan dan badan, sedangkan Prameswari mengalami luka ringan di tangan.
Estri mengatakan keluarga menyerahkan penyelidikan soal kasus penyiraman cairan kimia itu kepada polisi. "Sama Polsek juga diminta jangan terlalu banyak bicara ke media. Kalau sudah ditangkap baru dipanggil dan ceritain semua," ujarnya.