TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah berencana melaporkan pencemaran nama baik yang dilakukan dua akun anonim di media sosial twitter. Ima dituding menerima gaji dari konglomerat dan menggelapkan anggaran ketika masih menjadi staf Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.
Dihubungi melalui telepon, Ima mengatakan jika tudingan ini merupakan fitnah. Dia pun menyatakan bahwa kedua akun tersebut tak bisa membuktikan tudingannya.
"Saya tidak melakukan sesuai yang dituduhkan oleh pemilik kedua akun itu," kata Ima Rabu 13 November 2019.
Menurut Ima, tudingan itu berawal ketika dia menjadi bintang tamu di program TV Mata Najwa. Dalam acara tersebut, dia menjelaskan mengenai komponen-komponen anggaran janggal dalam rancangan APBD DKI 2020.
Upaya Ima untuk membongkar kejanggalan itu kemudian menjadi perdebatan di media sosial Twitter sehingga akhirnya muncul tudingan dari akun @_haye_ dan @PanglimaHansip.
"Jadi, saya menjelaskan komponen-komponen anggaran yang aneh di mata Najwa, setelah diinfokan mengenai anggaran-anggaran itulah berita mengenai tudingan ini jadi ramai, dan saya tidak kenal juga sama kedua pemilik akun yang menyebarkan isu ini," katanya.
Akun @_haye_ menuding Ima menerima gaji dari konglomerat setelah politikus PDIP tersebut mencuit soal perbedaan anggaran staf Gubernur DKI Jakarta di era Ahok dan Anies Baswedan. Menurut Ima, Ahok memang membayar gaji stafnya menggunakan APBD DKI, namun masuk ke pos anggaran operasional gubernur, bukan membebankannya ke Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seperti di era Anies.
Cuitan Ima tersebut lantas dibalas oleh @_haye_, "Kebanyakan gombal, kok bisa gak punya kemaluan sama sekali? Dulu yg kesaksian di pengadilan gajinya dibayarin konglomerat itu siapa? Kalian ini memang agak sakit jiwa sik, susah," cuitnya pada 8 November 2019.
Sementara akun @PanglimaHansip menyebut Ima sebagai bagian dari Teman Ahok yang menego berbagai pihak. Cuitan itu dia buat dalam perbincangan dengan akun @McFatimah, @kangdede78, @imamadya dan @DKIJakarta.
"Lo baca dong baik baik, bukan ajudan dan staff ahok yang gua permasalahkan, tapin teman ahok yang jadi TA di balaikota tong, ima sama nurul yang kontrol penggajian mereka nego sana nego sini....iqra iqra mangkanya," cuit akun itu pada 8 November lalu.
Sebelumnya Ima telah memberikan waktu selama tiga hari kepada kedua akun itu untuk membuktikan tudingannya. Namun hingga saat ini, akun anonim di Twitter tersebut tak memberikan respon. Ima memastikan akan melapor kedua akun itu ke Polda Metro Jaya bersama pengacaranya pada hari ini sekitar pukul 14.00 WIB.
MEIDYANA ADITAMA WINATA|FEBRIYAN