TEMPO.CO, Jakarta - Humas SD Islam Terpadu (SDIT) Izzati Depok, Muhammad Jundi angkat bicara soal terduga teroris Wiji Joko Santoso yang disebut polisi ditangkap di sekolah tersebut. Menurut Jundi, lokasi penangkapan terhadap Wiji bukan di lokasi sekolah, melainkan di Jalan Palakali, Tanah Baru, Beji, Depok, Jawa Barat.
"Yang bersangkutan juga bukanlah guru, pegawai, atau pengurus SDIT Izzati," kata Jundi saat dihubungi Tempo, Kamis, 14 Oktober 2019.
Jundi mengatkaan instansinya sama sekali tak memiliki hubungan apapun dengan Wiji. Selain itu, ia mengatakan SDIT Izzati berkomitmen memerangi aksi terorisme. "Kami mengutuk segala bentuk aktivitas yang berlawanan dengan hukum di NKRI," kata dia.
Densus 88 Anti Teror Polda Metro Jaya sebelumnya meringkus Wiji pada Selasa pagi, 12 November 2019. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono menyebut penangkapan dilakukan pada pukul 06.10 di SDIT Izzati.
Argo mengatakan Wiji pernah mengunjungi Suriah pada 2012 bersama pimpinan jaringan teroris Jamaah Islamiah (JI), Abu Askari. Dalam kunjungan itu, Wiji menjalin hubungan dengan FSA (Free Syirian Army) atau tentara pembebasan Suriah. "Dia juga pernah melakukan perjalanan ke beberapa negara pada periode tahun 2012-2013 antara lain Thailand, Vietnam, Qatar, Singapura, Filipina, Uni Emirat Arab, Sri Lanka, dan Hongkong," ujarnya.
Dengan jaringannya yang luas tersebut, polisi menduga terduga teroris Wiji terhubung dengan jaringan teroris internasional. Polisi menyebut Wiji sebagai hubungan internasional jaringan teroris pada 2014.