TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan meningkatkan kapasitas moda transportasi Transjakarta, menyusul rencana penambahan jadwal KRL di semua lintasan mulai 1 Desember mendatang.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan ada potensi percepatan perpindahan proses transisi moda transportasi dari pribadi ke publik. Sebab, penambahan jadwal kereta akan menambah interval waktu melintas di perlintasan sebidang
"Semakin seringnya pintu lintasan tertutup, pengendara akan jenuh dan secara perlahan akan beralih ke Transjakarta. Begitu pergerakan orang di setiap perlintasan terhambat, kemacetannya panjang mereka akan mendapat suasana baru, bahwa lebih baik saya naik Transjakarta," kata Syafrin, Selasa, 19 November 2019.
Menurut Syafrin, meski Transjakarta tetap ikut mengantre saat melintasi perlintasan rel, namun moda transportasi tersebut memiliki keistimewaan dengan adanya jalur khusus yang dilengkapi dengan penerapan tilang elektronik di beberapa ruas jalur. "Walaupun dia dalam antrean rel, tapi dia mendapat prioritas untuk melintas karena dia ada jalur sendiri," kata dia.
Meski begitu, Syafrin menegaskan Pemprov DKI Jakarta tidak serta-merta melupakan kenyamanan pengendara pribadi. Pihaknya kini tengah membangun underpass dan jalan layang (flyover) di jalan-jalan protokol yang memiliki pelintasan sebidang dengan jalur kereta api.
"Di lingkar luar Jakarta, itu fly over, kalau di lingkar dalam, kami dorong untuk underpass. Misalnya di Senen, Kemayoran semuanya kita dorong dibangun di bawah jadi mulai Manggarai, Dukuh Atas dan seterusnya itu semuanya kita dorong di bawah karena rencana ada hub line," kata Syafrin
Mulai 1 Desember 2019, PT Kereta Commuter Indonesia akan memberlakukan penambahan jumlah perjalanan KRL pada triwulan pertama pemberlakuan Gapeka 2019 ini sebanyak 86 Loop dengan 960 perjalanan KRL dengan jumlah total sarana KRL yang dioperasikan sebanyak 1.100 unit kereta.
Jumlah perjalanan KRL untuk lintas Bogor Line sebanyak 405 perjalanan KRL yang terdiri dari Center Line (Bogor/Depok Jakarta Kota PP) terdapat 227 perjalanan dengan headway pada peak hour selama lima menit dan lintas Loop Line (Bogor/Depok Jatinegara PP) terdapat 178 perjalanan dengan headway pada peak hour selama lima menit.
Sedangkan Jumlah perjalanan KRL Bekasi Line (Cikarang/Bekasi Jakarta Kota PP) sebanyak 174 perjalanan setiap harinya dengan headway pada peak hour selama 11 menit. Untuk lintas Serpong Line (Rangkasbitung/Parung Panjang/Maja/Serpong Tanah Abang PP) terdapat 178 perjalanan KRL pada lintas tersebut dengan headway pada peak hour selama 10 menit.
Sedangkan di lintas Tangerang Line (Tangerang-Duri PP) pada pemberlakuan Gapeka 2019 ini, terdapat perjalanan KRL sebanyak 98 perjalanan dengan headway pada peak hour selama 15 menit. Sementara untuk lintas Tanjuk Priok Line (Tanjung Priok - Jakarta Kota PP) pada triwulan pertama Gapeka 2019 ini terdapat total perjalanan KRL sebanyak 56 perjalanan dengan headway pada peak hour selama 30 menit.