TEMPO.CO, Tangerang - Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN), Anjan Pramuka Putra, berpesan agar anggota Pramuka bebas dari narkoba. Caranya, di antaranya, mampu mengidentifikasi modus-modus yang biasa digunakan pemain atau pengedar narkoba dalam pergaulan sehari-hari.
Anjan menyampaikan itu di hadapan 799 anggota Pramuka peserta Geladian Pemimpin Regu Kwartir Cabang Pramuka Kabupaten Tangerang di Bumi Perkemahan Kitri Bakti Curug, Kabupaten Tangerang, Kamis 21 November 2019. "Adik-adik, nasihat kakak, kalau curhat kepada orang tua di rumah saja, jangan kepada teman apalagi kepada pemakai narkoba sebab adik-adik bisa jadi mangsanya," katanya.
Menurut Anjan, pengedar narkoba menggunakan modus menerima curahan hati atau berlagak baik. Mereka disebutkannya bisa memberi makanan atau minuman namun mencampurkan narkoba di dalamnya. "Baiknya pemain narkoba itu jebakan," ujar Anjan sambil menambahkan, "Adik Pramuka harus berani menolak, jangan sampai memakai, mencicipinya pun tidak boleh."
Dengan tema 'Pramuka Indonesia Hebat Tanpa Narkoba', Anjan kemudian menerangkan secara detil bahaya narkoba. Di antaranya dengan menunjukkan jenis-jenis narkoba dan bahayanya yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan atau psikologi seseorang, serta dapat menimbulkan efek ketergantungan.
"Adik-adik generasi penerus bangsa, harus berani menolak penyalahgunaan narkoba. Sebab, barang terlarang itu akan merusak sel saraf pusat otak," katanya lagi.
Ketua Panitia Geladian Pemimpin Regu Kwarcab Pramuka Kabupaten Tangerang, Hendra, mengatakan perkemahan selama empat hari sejak Senin 18 November 2019. Sebanyak 799 peserta mendapat pendampingan ditambah pembina dari masing-masing gugus depan baik Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama se-kabupaten Tangerang.
"Mereka menerima materi berbagai bidang. Untuk hari ini mengenai narkoba sebelumnya ada kewirausahaan dan tentang kepemimpinan," kata Hendra.