TEMPO.CO, Bekasi - Sejumlah warga mendatangi Markas Polsek Bekasi Timur setelah temuan bayi dibuang viral di media sosial. Mereka berniat atau menawarkan diri mengadopsi bayi yang ditemukan dalam kardus di depan sebuah sekolah di Jalan Bambu Kuning Selatan, Rawalumbu, Kota Bekasi, Kamis pagi 29 November 2019, itu.
"Ingin mengadopsi, karena sudah tidak bisa hamil," kata seorang di antaranya saat ditemui di Mapolsek Bekasi Timur.
Baca Juga:
Bayi sehat berusia sekitar tiga minggu tersebut diduga dibuang oleh orang tua yang menyertakan sepucuk surat wasiat dalam kardus. Dalam surat tulisan tangan itu, bayi perempuan diketahui telah diberi nama Grace dan dititip agar dirawat di panti asuhan. "Situasi yang rumit memaksa kami melakukan ini," bunyi penggalan surat tersebut.
Isi surat berisi pesan kepada pengelola panti dan si bayi. Kepada ibu panti, surat berisi permintaan maaf karena harus menempuh cara yang dianggap kurang baik itu. Sedang kepada si anak, juga menyatakan permintaan maaf dan harapan agar bisa tumbuh menjadi wanita yang kuat dan berguna.
Mintra, 45 tahun, mengatakan sebelum ada penemuan bayi itu, dia melihat ada orang tak dikenal mondar-mandir di sekitar lokasi. Ia menduga, kalau pembuang bayi tersebut mengetahui kalau tak jauh dari sekolah tempat bayi dibuang ada yayasan atau panti asuhan. "Ada dua orang pakai sepeda motor," kata dia, Kamis 29 November 2019.
Juru bicara Polres Metro Bekasi Kota, Komisaris Erna Ruswing Andari, mengatakan, bayi segera diserahkan ke dinas sosial setempat setelah menjalani pemeriksaan kesehatan. Dia menyatakan kalau kepolisian tidak bisa menyerahkan bayi kepada warga yang datang berminat adopsi tanpa melalui mekanisme yang sudah ada.
Sementara itu, Erna menambahkan, "Pembuang bayi masih dalam penyelidikan."
