TEMPO.CO, Tangerang - Ketua Umum Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi) Ahmad Chairumam membantah bahwa mereka mengirimkan karangan bunga yang dialamatkan ke Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Saya sampaikan bahwa saya tidak pernah kirim bunga walau sehelaipun ke Kantor BUMN," kata Ahmad kepada Tempo, Jumat malam, 6 Desember 2019.
Ahmad juga meluruskan bahwa Zaenal Mutaqqin bukan bagian dari Ikagi, melainkan perkumpulan awak kabin atau ormas. "Bukan Ikagi karena tiga tahun lalu Zaenal Mutaqqin telah mengubah Ikagi menjadi perkumpulan Awak Kabin," ujarnya.
Zaenal Muttaqin sebelumnya menyampaikan pernyataan dukungan kepada Menteri BUMN Erick Thohir atas pencopotan Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara. Menurut dia, Ari telah mengeluarkan banyak kebijakan yang merugikan karyawan dan penumpang. "Maka kami sangat bersyukur bahwa Pak Erick sudah memecatnya," ujarnya pada Jumat, 6 Desember 2019.
Atas pernyataan itu, Ahmad mengatakan bahwa sikap pernyataan yang disampaikan kubu Zaenal bukan tanggungjawab Ikagi. "Perihal sikap dan pernyataan Zaenal dan teman-teman, Ikagi tidak bertanggungjawab," kata dia.
Terkait dengan pencopotan Ari Ashkara karena terlibat penyelundupan Harley Davidson di pesawat baru Garuda, Ahmad menyatakan Ikagi yang beranggotakan 3.000 orang itu menganggapnya sebagai proses yang harus dihormati dan dihargai. "Apapun keputusannya, siapapun yang duduk sebagai Dirut di Garuda, kami akan mendukung sepenuhnya. Kami hanya memfilterasi kebijakan kebijakan manajemen terkait jalannya perusahaan," ujarnya.
Ahmad juga membantah jika anggota Ikagi senang dan gembira dengan pencopotan Ari. "Ini bisa terjadi pada siapapun baik dan buruk. Jangan sampai kita menari-menari di atas penderitaan orang lain. Bagaimanapun beliau juga menorehkan prestasi di Garuda," kata dia.
Ia memastikan semua awak kabin Garuda tidak terpengaruh dengan kisruh yang terjadi saat ini. "Semua undercontrol, semua menyikapi dengan dewasa. Meski ada riak-riak. Bagi kami ini adalah sejarah yang baru terjadi di Garuda," kata Ahmad.
Bahkan, kata Ahmad, hal ini dijadikan pemacu semangat bagi awak kabin Garuda. "Tidak mempengaruhi kinerja dan semangat awak kabin," ujarnya.