TEMPO.CO, Jakarta -PT Mass Rapid Transit alias MRT Jakarta menargetkan jumlah penumpang Ratangga bisa tembus mencapai 23-24 juta hingga tutup tahun 2019.
Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar mengatakan jumlah penumpang per Kamis, 19 Desember telah menyentuh 22,3 juta orang.
"Jumlah tersebut sebenarnya sudah melebihi dari target yang kami tetapkan sebelumnya," kata William di kantornya, Kamis kemarin.
Ia mengatakan MRT Jakarta telah beroperasi selama sembilan bulan. Awalnya, Ratangga ditargetkan mampu mengangkut 65 ribu orang per hari. Namun, sekarang rata-rata penumpang per hari telah mencapai 88 ribu orang.
Bahkan, jumlah penumpang MRT juga terus melonjak per bulannya. Selama Desember ini, kata dia, jumlah penumpang mencapai 94.784 orang per hari. Jumlah penumpang tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 89.327 orang per hari.
"Kenaikan jumlah penumpang bulan ini karena kami telah mengeluarkan Kartu Multi Trip dan faktor musim hujan," ujarnya. "Musim hujan membawa berkah bagi kami."
Tahun depan, kata dia, MRT menargetkan jumlah penumpang bisa tembus lebih dari 100 ribu orang per hari. MRT, kata dia, bakal melakukan pelayanan terbaik agar orang mau beralih dari kendaraan pribadi menggunakannya transportasi massal seperti MRT.
"Agar orang mau pindah menggunakan MRT Jakarta kami bangun banyak park and ride. Yang terbaru kami bekerja dengan Gelora Bung Karno untuk memanfaatkan parkir timurnya sebagai park and ride.," demikian William.