TEMPO.CO, Bogor - Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan pihaknya sedang mengupayakan agar kawasan Puncak kembali menjadi daerah tujuan wisata nasional. Untuk mencapai itu, ia menyebut Bogor membutuhkan jalur Puncak II atau biasa disebut Jalur Poros Tengah Timur (PTT).
"Jalur Puncak Dua adalah solusi dari kemacetan yang terjadi di Puncak ini, sebab akan membawa banyak manfaat," kata Ade di Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin, 23 Desember 2019.
Kawasan Puncak telah dicoret oleh Kementerian Pariwisata dari daftar daerah tujuan wisata atau Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) sejak 2015. Saat itu, Pemerintah Kabupaten Bogor dan Cianjur dianggap tak mampu mengatasi persoalan kemacetan di jalur Puncak.
Ade bertekad mengembalikan kawasan Puncak menjadi tujuan wisata nasional. "Karena jika tidak, akan menghambat program The City of Sport and Tourism, yaitu meningkatkan angka kunjungan wisata Kabupaten Bogor," ujarnya.
Salah satunya, yaitu mengatasi kemacetan dengan cara mendorong pembangunan jalur Puncak II. Ia berharap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat segera membangun jalur yang juga menghubungkan antara Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Cianjur itu.
Menurut Ade, pembangunan jalan yang melintas di empat kecamatan di Kabupaten Bogor itu membutuhkan biaya sekitar Rp 1,2 triliun. Empat kecamatan yang akan dilalui jalur Puncak II itu Kecamatan Babakan Madang, Sukamakmur, Cariu dan Tanjungsari.
Jalan yang memiliki panjang 46 kilometer itu lahannya sudah dibebaskan tapi pembangunannya yang sempat dilakukan oleh Kementerian PUPR pada 2015 kini terhenti.
Di samping mengembalikan kawasan Puncak menjadi daerah tujuan wisata nasional, kata Ade, pembangunan jalur Puncak II dapat berimplikasi positif pada aspek lain. Salah satunya mengangkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah timur Kabupaten Bogor. "Selain itu juga akan menghidupkan perekonomian masyarakat dan tumbuhnya UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah)," ujarnya.