Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banjir Bandang di Lebak, DPRD: Pemprov Banten Gagap Atasi Bencana

image-gnews
Seorang balita dievakuasi oleh sejumlah relawan usai menyeberangi Sungai Ciberang di Kampung Susukan,  Lebak,  Banten,  Kamis 2 Januari 2020. Proses evakuasi warga hanya bisa mengandalkan perahu karet karena jembatan penghubung di lokasi itu hancur diterjang banjir bandang hari Rabu (1/1). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Seorang balita dievakuasi oleh sejumlah relawan usai menyeberangi Sungai Ciberang di Kampung Susukan, Lebak, Banten, Kamis 2 Januari 2020. Proses evakuasi warga hanya bisa mengandalkan perahu karet karena jembatan penghubung di lokasi itu hancur diterjang banjir bandang hari Rabu (1/1). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Iklan

TEMPO.CO, Serang -Terkait banjir bandang di Kabupaten Lebak, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten Andra Soni menilai Pemprov Banten masih gagap dalam penanganan bencana.

Menurutnya, proses penanganan bencana di wilayah Provinsi Banten dinilai memprihatinkan. “Proses penanganan dan evakuasi korban banjir bandang di Kabupaten Lebak oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten juga sangat lamban,” ujar Andra Kamis, 9 Januari 2020.

Andra Soni meminta Pemprov Banten mempersiapkan data terpadu untuk menghimpun data-data dampak bencana. Sehingga pemprov memiliki pusat data yang terpercaya untuk sumber penanganan bencana. “Mesti ada pusat data terpadu,” katanya.

Menurutnya, selain karena belum terisinya jabatan Kepala BPBD Provinsi Banten definitif, juga tidak adanya crisis center yang menyebabkan tidak sinkronnya data korban bencana. “Jabatan Kepala BPBD Banten masih dijabat oleh plt, ini sudah cukup lama dan data yang tersedia masih berbeda antara satu dengan yang lainnya, bagaimana tidak gagap menangani bencana. artinya mampu menghadapi bencana tapi tidak maksimal,” katanya.

Politisi Partai Gerindra tersebut berharap kondisi tersebut dapat segera diperbaiki. Lemahnya koordinasi masih terjadi dalam menangani penanggulangan bencana di Lebak. Hal itu terlihat ketika penanganan bencana yang kembali datang di penghujung tahun.

“Kita harus siap menangani bencana, dan ini sudah terbukti dua tahun berturut-turut. Waktu itu akhir tahun gagap menangani Tsunami, dan sekarang diawal tahun banjir bandang,” tegasnya.

Menurutnya, BPBD yang mendapat dukungan aggaran dari Pemprov Banten mestinya lebih cepat dan tanggap dalam menangani bencana. “Namun temuan di lapangan, aksi penyaluran bencana dan evakuasi korban bencana lebih banyak dilakukan oleh relawan, ormas. Kan sudah diberi anggaran untuk siap menghadapi bencana,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Pelaksana tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Kusmayadi mengatakan, saat ini Pemprov Banten masih memfokuskan penanganan bencana banjir di Kabupaten Lebak pada masa tanggap darurat ini. Sebab, Lebak tercatat sebagai wilayah terdampak banjir paling luas.

Selain itu, di Lebak juga masih ada dua daerah terpencil yaitu Gunung Julang dan Kampung Cigobang. Di dua daerah tersebut beberapa warga sudah bisa dievakuasi dan sisanya memilih bertahan. Alasannya karena aset rumah dan aset lain.

Kusmayadi berkilah bahwa pihaknya sudah mendirikan crisis center. “Sebenarnya ada tapi tidak di lapangan. Kita gunakan crisis center di GSG di Lebak Gedong. Namun data dikirim ke Pusdal Ops (Pusat Pengendali Operasi) data kita bisa dilihat secara langsung. Data sudah disebar ke lembaga lain supaya jadi rujukan,” katanya.

Menurutnya, BPBD Banten terus memperbaharui data dampak banjir yang menerjang wilayah di Banten. Terbaru warga yang meninggal dunia tercatat mencapai 20 orang, rinciannya 10 warga di Kabupaten Lebak, 4 di Kota Tangerang Selatan dan 6 di Kota Tangerang.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh tim di lapangan, banjir di Banten terjadi di 43 kecamatan dan 182 desa/kelurahan di 5 kabupaten/kota, yaitu Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang. Warga yang terdampak mencapai 143.859 dari 54830 kepala keluarga (KK).

Dampak banjir bandang di masing-masing kabupaten/kota bervariasi. Untuk Kabupaten Lebak 10 warga meninggal dunia, 30 jembatan putus, 19 unit sekolah rusak berat, 1.310 rumah rusak berat, dan 520 rumah rusak ringan. “Untuk jembatan 28 kewenangan kabupaten dan 2 kewenangan pemprov,” katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

8 jam lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.


Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

1 hari lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.


BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

1 hari lalu

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan sebaran dan dampak banjir Kalimantan dalam Disaster Briefing daring di Jakarta, Senin 12 September 2022. (Antara/Devi Nindy)
BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.


Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

2 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.


BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

2 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

3 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

3 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

4 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

4 hari lalu

Orang-orang berdiri di jalan yang banjir saat badai membawa hujan dan hujan es ke Nanchang, provinsi Jiangxi, Cina 2 April 2024. Reuters
Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024


Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

5 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.