Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ditelan Longsor, Kampung Ranca Nangka Kini Disebut Jang Jin

image-gnews
Anak-anak korban longsor saat bernyanyi di depan para dewan, mereka menyindir longsor telah mengusir mereka dari kampungnya di Ranca Nangka, Sukajaya, Kabupaten Bogor, Rabu 15 Januari 2020. TEMPO/M.A MURTADHO
Anak-anak korban longsor saat bernyanyi di depan para dewan, mereka menyindir longsor telah mengusir mereka dari kampungnya di Ranca Nangka, Sukajaya, Kabupaten Bogor, Rabu 15 Januari 2020. TEMPO/M.A MURTADHO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dusun Ranca Nangka, Sukajaya, Kabupaten Bogor kini hilang setelah diterjang longsor pada 1 Januari 2020 lalu.
Sebanyak 120-an rumah yang ada di dusun itu rata dengan tanah, hanya tersisa dua yang masih terlihat, tapi itu pun rusak parah.

Dusun di kaki Gunung Halimun itu kini ditinggal pergi penghuninya. Warga setempat, Jamaludin 69 tahun, mengatakan bencana longsor itu menghancurkan sepenuhnya kampung tersebut. "Penduduk sudah tak punya apa-apa lagi," kata Jamal yang mengaku dirinya sebagai ketua RW sejak era Presiden Suharto.

Selain rumah dan bangunan gedung fasilitas umum seperti rumah ibadah, sekolah dan madrasah, sawah ladang dan perkebunan milik warga pun hilang tak bersisa. Juga kandang ternak berikut isinya, raib ditelan ganasnya longsor. Jamal mengatakan, sulit baginya mempercayai bencana longsor menggulung kampungnya. Pasalnya sejak puluhan tahun lalu, bencana tidak pernah seganas saat ini.

Dulu kalau pun ada hujan besar, paling melongsorkan tebing gunung dan itu pun jauh dari permukiman. "Kini warga 776 jiwa mengungsi di Cipugur," ucap Jamal.

Namun demikian, Jamal menyebut sebelum bencana terjadi, tokoh ketua adat setempat yang dipanggil Pu'un mengaku diberi pesan oleh penunggu gunung.

Sang Pu'un, kata Jamal, meminta dia untuk memberitahu warga Dusun Ranca Nangka secepat mungkin meninggalkan kampung.

Menurut Pu'un, sang penunggu gunung yang disebut Mbah Putih atau bernama Raden Lanang Buana sudah tak kuat menahan dan menjaga gunung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sehingga Mbah Putih pun, kata Jamal, akan kembali ke gunung Cirebon. "Ya itu percaya atau tidak kembali ke diri masing-masing, tapi kami sebagai pelaku adat percaya akan hal itu," ucap Jamal.

Belum sempat semua pergi dari kampung, tapi longsor keburu datang. Beruntung, kata Jamal, kejadian longsor pada pagi hari. Saat itu kampung sepi, karena anak-anak pergi ke sekolah, sementara orang tua pergi ke ladang.

Warga Ranca Nangka yang berada di ladang melihat langsung bagaimana gunung ambrol dan menimpa kampung. Saat itu semua lari meninggalkan ladang dan menjauh sejauh mungkin. "Kalau kejadiannya (longsor) malam saat kami tidur, saya kira dari kami pun tidak ada yang tersisa, mati semua," kata Jamal.

Kini. kata Jamal, masyarakat setempat menyebut kampung itu sebagai Jang Jin. Dalam bahasa Sunda, ini berarti kampung jin.

Jamal dan beberapa warga kampung lain melarang Tempo mendatangi kampung tersebut.

Alasannya mereka menyebut, warga asli sana pun sudah tidak ada yang mau atau diijinkan ke sana, apalagi pendatang, karena sangat berbahaya dan sarat dengan mistis. Sehingga mereka kompak mengatakan, "Biarlah kampung itu kosong kami tinggalkan, Jang Jin."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

12 jam lalu

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.


Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

6 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas


Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

10 hari lalu

Tim SAR gabungan mencari korban tanah longsor yang dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Basarnas Makassar secara resmi menutup operasi SAR bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam di dua titik di daerah itu setelah dua korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan sehingga total korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

10 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut kantong berisi jenazah korban tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Sebanyak dua korban yang dinyatakan hilang akibat tanah longsor di daerah itu berhasil ditemukan sehingga total korban yang meninggal dunia menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

10 hari lalu

Ilustrasi--Pengguna memeriksa informasi cuaca di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. (ANTARA/Zubi Mahrofi/uyu)a
BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?


Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

11 hari lalu

Warga berada di area terdampak tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam tersebut menewaskan 18 orang yang tersebar di dua titik yakni 14 orang di Palangka, Kecamatan Makale dan empat orang di Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale selatan, Tana Toraja sementara dua korban lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.


Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

11 hari lalu

Proses evakuasi korban tanah longsor di Makale, Tana Toraja, Minggu, 14 April 2024. ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel
Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

Peristiwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi di wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil.


Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

12 hari lalu

Petugas memeriksa lokasi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE) Pongkor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/HO-Humas Polres Bogor
Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

Polsek Nanggung, Polres Bogor melaporkan terjadi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE)


14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

12 hari lalu

Petugas membawa anjing pelacak mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja hingga kini masih mencari warga yang dilaporkan hilang akibat tanah longsor.


Sempat Longsor, Polisi Buka Tutup Jalan di Jalur Banjarwangi-Singajaya Garut

14 hari lalu

Pemudik bersepeda motor bersama keluarganya melintas ke arah Garut di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 8 April 2024. Jalur mudik selatan via Nagreg dan Limbangan tahun ini tak lagi dihiasi kemacetan dengan durasi lama setelah tol Cisumdawu beroperasi sepenuhnya. Sebagian kendaraan roda empat ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur saat ini tak perlu lagi melintasi jalur mudik non tol di Jawa Barat untuk hindari kemacetan. TEMPO/Prima mulia
Sempat Longsor, Polisi Buka Tutup Jalan di Jalur Banjarwangi-Singajaya Garut

Sempat ada longsor yang menutup jalan, polisi melakukan buka tutup di jalur Banjarwangi-Singajaya Garut tersebut.