TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan Wagub DKI Jakarta diwarnai adu kuat dua partai pengusung pemerintah, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Gerindra. Keduanya sama-sama mengusung satu calon untuk menjadi pendamping Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Meskipun bersaing, PKS menyatakan tetap berharap meminta bantuan dari Gerindra agar calon mereka, Nurmansjah Lubis, bisa menduduki kursi Wagub DKI.
"Tidak menutup kemungkinan ada orang Gerindra yang pilih Pak Ancah (sapaan akrab Nurmansjah)," kata Penasehat Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi sambil tertawa saat dihubungi, Sabtu, 1 Februari 2020.
PKS, menurut Suhaimi, akan melobi seluruh fraksi partai di DPRD DKI, termasuk Gerindra yang juga ngotot menginginkan kursi Wagub DKI untuk kadernya. Suhaimi menyatakan ada tiga jenis lobi, yakni umum, khusus dan secara personal.
Lobi dilakukan agar anggota dewan mengenal dan memenangkan Nurmansjah. Hingga kini, dia melanjutkan, PKS belum melobi politikus Gerindra di DPRD.
"Tapi secara pasar semua anggota DPRD punya hak politis untuk memilih siapa," ucap Wakil Ketua DPRD DKI ini.
Nurmansjah Lubis dan Ahmad Riza Patria merupakan dua Cawagub DKI yang akan dipilih DPRD DKI dalam waktu dekat ini. Pengusunga keduanya dianggap sebagai solusi setelah dua calon dari PKS sebelumnya, Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu, tampak tak diterima dengan baik oleh DPRD DKI. Alhasil proses pemilihan keduanya sempat terkatung-katung.