TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah mengajukan kader masing-masing untuk menduduki posisi wakil gubernur atau Wagub DKI Jakarta, menggantikan Sanidaga Uno. Gerindra menyorongkan Ahmad Riza Patria, sedangkan PKS mengusung Nurmansjah.
Kemenangan mereka akan ditentukan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah melalui pemungutan suara. Jumlah kursi di DPRD yang diperebutkan sebanyak 106. “Kami melakukan semua yang kami bisa,” kata Wakil Ketua DPRD dari Fraksi PKS, Abdurrahman Suhaimi, Rabu, 5 Februari 2020. “Termasuk mengenalkan Anca (sapaan Nurmansjah) ke fraksi-fraksi agar tahu bagaimana pribadi dan kemampuannya.”
Petinggi PKS Jakarta memang kerap terlihat mengawal Nurmansjah mengunjungi fraksi-fraksi di DPRD. Selain oleh Suhaimi, Nurmansjah pernah ditemani Ketua Fraksi PKS Arifin dan Sekretaris Fraksi PKS Achmad Yani. Bahkan Presiden PKS Sohibul Iman sempat membahas pemilihan calon wakil gubernur dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh, pekan lalu. “Intinya komunikasi. Kami ingin calon kami dikenal, lalu menang,” kata Suhaimi.
PKS sebenarnya menganggap kursi Wakil Gubernur DKI adalah jatah mereka. Namun mandeknya proses pemilihan di DPRD membuat PKS menggugurkan dua nama calon sebelumnya, yaitu Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. PKS akhirnya memberikan jatah satu nama calon kepada Gerindra, yang kemudian mengusung Ahmad Riza.
Selain dengan Fraksi Gerindra, menurut Suhaimi, Nurmansjah telah bertemu dengan tujuh fraksi lain di DPRD sejak pekan lalu. Sejauh ini, kata Suhaimi, penerimaan semua fraksi terhadap Nurmansjah sangat positif. Atas dasar itu, PKS meminta pemilihan Wagub DKI Jakarta dapat diawasi masyarakat. “Intinya, kami ingin memilih calon yang paling bagus. Prosesnya juga bersih,” kata Suhaimi.
Baca Juga:
Nurmansjah pun optimistis mampu menyaingi Ahmad Riza, yang saat ini menjabat Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Dia juga siap beradu ide dalam penyelenggaraan uji kelayakan dan kepatutan di hadapan publik. “Saya siap di-oprek (dibongkar) habis biar masyarakat bisa menilai,” ujar dia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menerima surat dua nama calon wakil gubernur DKI dari PKS dan Gerindra, Selasa 21 Januari 2020. Tempo/Taufiq Siddiq
Di sisi lain, Partai Gerindra juga menurunkan petinggi-petinggi partai di DKI untuk mengawal Ahmad Riza. Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Mohammad Taufik, mengklaim telah mendapat dukungan penuh setelah bertemu dengan Fraksi Partai Amanat Nasional dan Fraksi Partai Golkar.
Adapun Riza tak mau menyimpulkan apa pun dari pertemuan dengan fraksi-fraksi itu. Dia hanya memastikan tak akan menggunakan cara-cara kotor untuk menduduki kursi DKI-2. “Saya ikuti proses sesuai dengan aturan,” katanya.
Ketua Fraksi Golkar Basri Baco menilai Riza mampu mendampingi Anies Baswedan karena memiliki pengalaman di bidang pemerintahan dan politik. Selain itu, dukungan dari partai berlambang beringin ini sebagai bentuk konsistensi dan komitmen koalisi Golkar dan Gerindra di tingkat pusat. “Ini Cawagub yang paling layak mendampingi Anies Baswedan,” kata dia.
Fraksi PDI Perjuangan juga memberikan sinyal positif kepada Riza. Hanya, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Gembong Warsono mengkritik pernyataan Riza tentang kesempurnaan keputusan Anies dalam memimpin DKI Jakarta. Menurut dia, Riza layak dipilih justru karena tahu dan bisa mengisi kelemahan kepemimpinan Anies. “Harus jadi wakil (gubernur) yang hebat,” kata Gembong.
TAUFIQ SIDDIQ | ADAM