TEMPO.CO, Jakarta - Golkar tengah menjajaki kemungkinan koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera atau PKS dalam Pemilihan Wali Kota Depok 2020.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Depok, Farabi El Fouz mengatakan Dewan Pimpinan Pusat Partai Beringin itu meminta dirinya membangun koalisi sesuai dengan kearifan lokal.
Koalisi dilakukan lantaran Farabi mengklaim diberi mandat partainya untuk ikut dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Depok 2020 baik sebagai calon wali kota atau wakil wali kota.
"Itu hasil keputusan dari DPP,” kata Farabi di Depok, Kais, 13 Februari 2020.
Farabi mengatakan, dalam usaha membangun koalisi itu sudah ada obrolan dengan PKS tiga kali. "Untuk bicara visi misi,” kata dia.
Farabi mengatakan, dari hasil pertemuan itu Partai Golkar dengan PKS dimungkinkan bakal merajut koalisi untuk menghadapi Pilkada Depok 2020. “Hasil ketiga pertemuan ini berujung pada persamaan visi misi untuk membangun kota Depok lebih baik. Saat ini, Golkar dengan PKS ke arah koalisi yang permanen,” kata Farabi.
Namun, lanjut Farabi, belum ada kesepakatan secara resmi antara kedua partai tersebut. Mengingat saat ini PKS masih menyelesaikan proses pemilihan raya atau konvensi mencari calon wali kota. “Golkar menyadari dan menghargai sekarang PKS masih dalam penyelesaian konvensi atau pemira,” kata Farabi.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Depok, Yusuf Syah Putra membenarkan ada pembahasan antara PKS dengan Golkar. Namun, mereka belum menentukan sikap terkait koalisi.
“Kami mencoba silaturahmi ya kami membuka peluang. Walaupun PKS mengusung calonnya 12 kursi (bisa maju tanpa dukungan partai lain), tapi kami tetap membuka peluang untuk koalisi ya karena untuk masa depan Depok,” kata Yusuf.
Yusuf pun mengatakan, pihaknya masih menunggu keputusan dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Provinsi Jawa Barat apakah akan berkoalisi atau tidak dalam Pilkada Depok 2020, “Kami masih proses dari DPW, koalisi terbuka atau tidak,” kata Yusuf.