3. Kontaminasi radioaktif bersifat menyebar
Bapeten dan Batan telah mencari sumber yang diduga menjadi penyebab kenaikan laju paparan pada 7-8 Februari 2020. Tim menemukan beberapa serpihan sumber radioaktif. Setelah serpihan dievakuasi dan dilakukan pemetaan ulang, laju paparan mengalami penurunan namun masih di atas nilai normal.
"Berdasarkan hasil tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi kontaminasi yang sifatnya menyebar di area tersebut," kata Indra.
Laju paparan radioaktif ditemukan pada batas trotoar jalan Perumahan Batan Indah blok H, I, J dan lapangan voli blok J dengan ukuran masih pada batas normal. Namun di area tanah kosong dekat lapangan voli tersebut terukur tetap di atas nilai normal.
4. Asal-usul sumber radiasi belum bisa dipastikan
Bapeten telah mengambil dan memeriksa butiran yang memaparkan radiasi. Butiran itu disebut merupakan hasil dari limbah nuklir. Namun hingga saat ini, Bapeten belum mengetahui bagaimana sumber radiasi tersebut bisa berada di wilayah itu.
"Sejauh ini belum kami ketahui hasilnya, tetapi benda yang diduga memunculkan radiasi sudah dibawa ke laboratorium dan kami masih periksa," kata Kepala Biro Hukum, Kerja Sama dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan.
Seorang jurnalis foto memotret lokasi ditemukannya paparan tinggi radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Jumat, 14 Februari 2020. Tim uji fungsi Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETAN) menemukan nilai radioaktivitas lingkungan dengan laju paparan terukur signifikan di atas nilai normal. ANTARA
5. Dekontaminasi dengan keruk tanah dan tebang pohon
Indra mengatakan Bapeten telah melakukan proses dekontaminasi. Caranya adalah dengan pengambilan atau pengerukan tanah dan pemotongan pohon atau pengambilan vegetasi yang terkontaminasi. Tim juga mengambil sampel air sumur serta pemeriksaan Whole Body Counting (WBC) terhadap beberapa warga di sekitar lokasi. Seluruh sampel dan serpihan sumber radioakif dikirim ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif milik Batan yang ada di kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) yang masih berlokasi di sekitar kawasan yang sama.