TEMPO.CO, Depok – Penjualan jahe dan temulawak di Pasar Kemiri Muka Depok melonjak setelah dua rimpang itu disebut dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap virus corona.
Salah satu pedagang pasar Kemiri Muka, Ibu Adam, 52, mengatakan sejak kemarin banyak pembeli yang mencari jahe merah dan temulawak. "Jujur aja, biasanya jahe itu jarang sekali laku, tapi beberapa hari ke belakang ini selalu habis,” kata Adam ditemui Tempo, Rabu 4 Maret 2020.
Perempuan itu sangat terkejut ketika dirinya berhasil menjual jahe dan temulawak seberat 1 kuintal atau 100 kilogram pada Selasa 3 Maret 2020, atau sehari setelah Presiden Jokowi mengumumkan 2 WNI positif terjangkit COVID-19.
“Saking lakunya ini berpengaruh sama harga,” katanya.
Dia mengatakan, jahe merah yang biasanya dijual seharga Rp 60 ribu per kilogram, sejak kemarin Ia jual Rp 70 ribu. Sedangkan jahe biasa dari Rp 35 ribu per kilogram, kini dijual Rp 50 ribu per kilogram.
“Yang luar biasa temulawak, biasanya dijual Rp 10 ribu per kilo, sekarang sudah Rp 50 ribu per kilo,” kata Ibu Adam.
Ibu Adam mengatakan masyarakat membeli dagangannya secara bervariasi mulai dari 3 kg hingga 10 kg, “Biasanya mah boro-boro, paling yang beli sebanyak itu hanya pedagang jamu,” kata Adam.
Pedagang bumbu dapur itu yakin barang dagangan miliknya laris manis karena fenomena corona virus atau COVID-19. “Mungkin berkah korona,” ujarnya sambil tertawa.
Pada 2 Maret 2020, Presiden Jokowi menyatakan ada dua kasus virus corona di Indonesia. Dua warga Depok yang dinyatakan positif COVID-19 setelah tertular warga Jepang ketika berdansa pada acara Latin Night di Amigos Kemang dan Paloma Bistro.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA