TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Mohammad Syahril, mengatakan empat pasien positif terinfeksi virus corona alis COVID-19 yang diisolasi berangsur membaik.
Para pasien, kata Syahril, dapat beraktivitas dengan baik selama diisolasi. “Bisa beraktivitas sehari-hari, bahkan bisa ke kamar mandi dan berpakaian sendiri,” kata Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, pada Senin, 9 Maret 2020.
Syahril mengatakan, keempat pasien sudah tidak mengalami demam dan flu, namun, masih batuk-batuk ringan. Menurut Syahril, kemarin, Ahad, 8 Maret 2020, dirinya bersama beberapa direksi dan dokter berkomunikasi dengan para pasien. “Kan ada monitor, ada CCTV, kita bisa telepon dan bisa melihat dengan CCTV kepada pasien 01 maupun satu lagi WNI juga. Mereka sangat akomodatif,” ucap Syahril.
Sementara itu, Syahril menyebut enam pasien lain yang berstatus pasien dalam pengawasan sudah tak lagi diinfus. Mereka juga tak menggunakan alat bantu penyuplai oksigen. Tanda-tanda vital seluruhnya pun dalam batas normal.
Dokter memberikan suplemen dan tambahan vitamin kepada para pasien agar daya tahan tubuhnya baik. “Jadi tidak demam dan pasien ini masih kami kontrol terus ya. Sampai nanti hasilnya betul-betul negatif,” ujar Syahril. “Semuanya masih diisolasi.”
Hingga Sabtu siang, empat orang telah terkonfirmasi terinfeksi virus COVID-19 di dalam negeri. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto sebelumnya mengatakan pihaknya tengah melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien 3 dan 4 yang terbaru dinyatakan positif virus corona.
"Penelusuran ini untuk mencegah penyebaran lebih luas virus COVID-19 di masyarakat," kata Yurianto di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu, 7 Maret 2020.
Sebab, Yurianto menjelaskan bahwa sumber penularan utama dari COVID-19 adalah orang yang positif terjangkit. Orang lain bisa tertular dari medium penularan virus berupa droplet atau air liur (dahak) yang terpercik dari orang yang terinfeksi.
Adapun pasien 3 dan 4, kata Yurianto, masih terkait dengan pasien 1. Keduanya diduga telah melakukan kontak dekat dengan pasien kasus pertama positif corona itu.
Yurianto mengatakan pihaknya masih melacak orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan cluster pasien 1 dan 2. "Untuk kasus 1 juga masih dicari apakah dia punya sub-cluster, misalnya kontak langsung dengan kasus pasien 1 yang positif dan apa ada orang lain yang kontak tanpa melalui pasien 1," kata dia.