TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur, Ajun Komisaris Besar Stefanus Michael Tamuntuan, mengatakan telah memeriksa tiga orang pekerja dalam insiden kebocoran gas PGN di Jalan Raya Bekasi, Cakung. Menurut dia, pemeriksaan terhadap pekerja itu masih berlangsung dan polisi masih mencari penyebab pastinya.
"Ini masih diperiksa. Masih didalami," kata Stefanus saat dikonfirmasi, Kamis, 12 Maret 2020.
Menurut Stefanus, kebocoran gas diperkirakan terjadi sekitar pukul 10.00, Kamis ini. Dia mengatakan petugas dari Perusahaan Gas Negara sedang menanggulangi kebocoran gas itu.
Sementara itu, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Cakung, Ajun Komisaris Tom Sirait mengatakan dugaan awal kebocoran gas tersebut karena ada kelalaian. Namun menurut dia, kepastian informasi akan disampaikan Polres Metro Jakarta Timur. Sebab kasus ini, menurut dia, sudah ditangani oleh Polres. "Lagi ngebor, tahu-tahunya kena pipa gas," ujar Tom.
Kebocoran gas PGN di Cakung menyebabkan Jalan Raya Bekasi ditutup. Hingga saat ini, garis polisi tampak terpasang di lintasan jalan tersebut, tepat di Pertigaan Tipar dan Simpang Bor Penggilingan. Lokasi kebocoran gas berada beberapa meter dari SPBU Cakung.
Sebelumnya, Kasi Operasional Damkar Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan sebanyak satu unit armada pompa dikerahkan untuk membersihkan semburan kerikil dan tanah dari area kebocoran gas.
Gatot mengatakan kebocoran gas PGN itu diduga akibat terkena alat berat konstruksi pembangunan Jalan Tol Pulogebang - Kelapa Gading yang digarap oleh PT Jaya Konstruksi. "Jaya Konstruksi sedang melakukan proyek penggalian dan terkena saluran gas PGN," katanya.
M YUSUF MANURUNG