TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Bogor sedang menyiapkan dua skenario lockdown atau karantina wilayah di tengah pandemi Corona. Rencana tersebut disiapkan untuk mengantisipasi bila Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk karantina wilayah.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, menjelaskan dua skenario lockdown itu pada rapat koordinasi antara Tim Crisis Center COVID-19 Kota Bogor dengan Bupati Bogor Ade Yasin, di Posko Tim Crisis Center COVID-19 Kota Bogor, Ahad, 29 Maret 2020.
Dedie menjelaskan dua skenario karantina wilayah yang disiapkan Pemerintah Kota Bogor, yakni pertama lockdown di pusat kota. Pemkot akan menutup lima akses jalan di pusat kota.
Lalu skenario kedua ialah karantina seluruh wilayah dengan menutup sembilan akses jalan menuju ke Kota Bogor. "Karena warga Kota Bogor dan sekitarnya banyak yang bekerja di Jakarta, sehingga Kota Bogor akan menerapkan program yang sejalan dengan DKI Jakarta," sebut Dedie.
Kalau DKI Jakarta merencanakan lockdown, kata dia, maka Kota Bogor juga harus bersiap-siap. "Jangan sampai, ketika DKI Jakarta menerapkan lockdown, Kota Bogor belum memiliki persiapan apa-apa," tuturnya.
Perihal penyiapan skenario karantina wilayah, Dedie menyatakan, sudah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Barat. Ia menyebut Gubernur Jawa Barat akan berkoordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta untuk menyesuaikan program di Jakarta dengan daerah penyangga yang masuk ke wilayah Jawa Barat. Dedie menambahkan, Kota Bogor yang memiliki kaitan erat dengan Kabupaten Bogor, juga saling melakukan koordinasi guna bersama-sama menyiapkan rencana tersebut.
Bupati Bogor, Ade Yasin, menambahkan pada rapat koordinasi juga membahas soal kemungkinan ke depan dalam menghadapi penyebaran virus Corona. Menurut Ade Yasin, yang terjadi di Kota Bogor bisa berdampak ke Kabupaten Bogor, begitu juga sebaliknya. "Karena itu perlu terus berkoordinasi," katanya.
Ade menyebut kalau Kabupaten Bogor menerapkan lockdown maka pintu masuknya ada sangat banyak. Menurut dia, upaya karantina tersebut dinilai tidak mudah diterapkan di Kabupaten Bogor.