TEMPO.CO, Jakarta - Tiga penumpang KRL positif Covid-19 setelah dilakukan tes swab beberapa waktu lalu. Para pimpinan daerah di Bogor, Depok, dan Bekasi akan membahas hal tersebut pada hari ini. "Iya besok akan dibahas di tingkat Bodebek secara serentak," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris saat dikonfirmasi, Ahad 3 Mei 2020.
Idris belum menjelaskan usulan apa yang akan diberikan terkait kebijakan intervensi moda transportasi berbasis rel yang melintasi Jabodetabek tersebut.
“Nanti saya diskusikan agar lebih komprehensif dan (informasi) tidak sebagian-sebagian,” kata Idris.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan ada temuan tiga penumpang KRL jurusan Bogor-Jakarta yang positif Covid-19. Temuan itu diketahui dari hasil tes swab PCR yang dilakukan terhadap 325 orang penumpang beberapa waktu lalu.
“Ini artinya KRL yang masih padat bisa menjadi transportasi OTG pembawa virus. PSBB bisa gagal. Sudah dilaporkan ke Gugus tugas pusat dan Kemenhub. Semoga ada respons terukur dari pihak operator KRL,” tulis Ridwan Kamil lewat akun media sosialnya kemarin.
Untuk diketahui, jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Depok Minggu 3 Mei 2020, sudah mencapai 309 kasus, dengan 44 orang dinyatakan sembuh dan 18 meninggal dunia. Angka kematian itu belum menghitung 54 pasien meninggal berstatus PDP atau suspect, karena hasil tes Covid-19-nya belum dirilis Kementerian Kesehatan RI.
Melihat tren kasus ini, penyebaran Covid-19 di Kota Depok belum menunjukkan tanda-tanda mereda meskipun pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah diterapkan untuk fase kedua.
Salah satu upaya Pemerintah Kota Depok untuk menghentikan penyebaran kasus adalah bersepakat bersama 4 kepala daerah lainnya di Bodebek mengintervensi operasional KRL selama PSBB.