TEMPO.CO, Jakarta -Anggota kepolisian yang berjaga di pos penyekatan Operasi Ketupat 2020 terkadang mengizinkan pemudik untuk melanjutkan perjalanan pulang kampung. Meski ada larangan mudik, hal itu dilakukan dengan alasan kemanusiaan.
Hal tersebut diungkap oleh Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo dalam diskusi online bertajuk Antisipasi Menghadapi Mudik Lokal Lebaran pada Rabu, 6 Mei 2020.
Sambodo menjelaskan, tak jarang saat menyetop kendaraan di pos penyekatan, anggota polisi mendapat keluhan dari pemudik.
Mereka mengatakan telah diputus hubungan kerjanya oleh perusahaan dan tak bisa memenuhi kebutuhan hidup di Jakarta. Sambodo kembali menegaskan kalau Operasi Ketupat 2020 merupakan operasi yang mengedepankan rasa kemanusiaan.
"Saya hanya menggambarkan bagaimana kami berdebat menurunkan orang travel. Kemudian penumpang travel mengatakan, 'Pak, saya sudah di PHK. Saya sudah gak punya kerja. Kalau saya pulang ke Jakarta, bapak mau ngasi makan anak-anak saya?'," ucap Sambodo menirukan pertanyaan pemudik yang diberhentikan.
Ia menjelaskan, dalam kondisi seperti itu, terkadang polisi mengeluarkan diskresi dengan memperbolehkan pemudik melanjutkan perjalanannya. Ia pun mengatakan lantaran bersifat kemanusiaan, Operasi Ketupat 2020 harus fleksibel dan melihat perkembangan di lapangan.
"Ini kan juga pertanyaan yg sangat masuk akal. Bagaimanapun kalau menemukan hal-hal seperti itu, anggota juga mengeluarkan diskresi. Ada yang dilepas, ada yg disuruh putar balik," tutur Sambodo.
Sampai kemarin, Ditlantas Polda Metro Jaya telah memutar balik 12.512 kendaraan yang mengarah ke luar Jabodetabek. Jumlah itu merupakan rekapitulasi selama 12 hari Operasi Ketupat 2020, mulai 24 April-5 Mei 2020. Sambodo sebelumnya menjelaskan, sebanyak 39 persen dari jumlah itu merupakan pemudik yang melintas di jalanan arteri.
Adapun larangan mudik dalam rangka memutus penyebaran Covid-19 disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet pada Selasa, 21 April 2020. "Mudik semuanya akan kita larang. Oleh karena itu, persiapan mengenai semua ini harap dipersiapkan," ujar Jokowi via telekonferensi dari Istana Merdeka.
ADAM PRIREZA | TEMPO.CO