TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat jumlah penumpang commuter line atau KRL pada dua hari Lebaran 2020 turun sebanyak 90 persen, dibandingkan tahun lalu. Hal ini merupakan imbas dari penerapan Pembatas Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jabodetabek.
"Penurunan ini sejalan dengan upaya bersama untuk mengurangi mobilitas yang tidak perlu dan kebijakan #TidakMudik #TidakPiknik pada lebaran kali karena masih dalam situasi Pandemi Covid-19," ujar VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba dalam keterangan tertulis, Senin, 25 April 2020.
Anne menjelaskan pada hari kedua lebaran ini hingga pukul 18.00, jumlah penumpang Commuter Line mencapai 83.125 penumpang. Sementara pada hari pertama Lebaran mencapai 60.457 penumpang.
KCI mengklaim jumlah ini turun sekitar 90 persen dibanding tahun sebelumnya. Ia menjelaskan pada hari kedua Lebaran 2019, PT KCI melayani 629.983 pengguna dan pada tahun 2018 melayani 749.332 pengguna.
Selama masa PSBB Jabodetabek, Anne mengatakan jumlah pengguna KRL dibatasi dengan kapasitas maksimum 60 orang untuk tiap kereta. Selain itu seluruh penumpang wajib menggunakan masker dan mengikuti pemeriksaan suhu tubuh.
Anne menjelaskan pengguna Commuter Line pada Lebaran tahun ini didominasi oleh penumpang musiman yang bepergian secara berkelompok atau rombongan serta membawa anak-anak. Situasi ini serupa dengan tahun-tahun sebelumnya pada hari Lebaran.
"Sehingga dengan operasional terbatas semakin sedikit pula penumpang musiman yang dilayani," kata Anne.
Mulai Selasa, 26 Mei 2020, KRL akan kembali melayani penumpang kereta sesuai jam operasional selama masa PSBB, yaitu pukul 06.00 - 18.00 dengan jadwal pemberangkatan kereta pertama dari wilayah penyangga Jakarta mulai pukul 05.00.
Para penumpang kereta tetap diwajibkan untuk selalu menggunakan masker, mengikuti pemeriksaan suhu tubuh dan memanfaatkan fasilitas wastafel tambahan yang ada di stasiun untuk cuci tangan dengan air mengalir dan sabun sebelum dan sesudah naik KRL.
Sebagai upaya tambahan untuk mencegah penyebaran Covid-19 selain protokol kesehatan dan jaga jarak, Anne mengimbau para pengguna commuter line untuk tidak bicara secara langsung maupun melalui telepon genggam selama berada di dalam kereta. Hal ini mengingat penularan virus corona adalah melalui droplet atau cairan yang dapat keluar dari mulut dan hidung saat kita batuk, bersin, maupun berbicara.