Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Surya Anta Soal Bisnis Narkoba di Rutan Salemba

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Enam Aktivis Papua, Suryanta Ginting, Ambrosius Mulait, Charles Kossay, dan Dano Anes Tabuni, saat bebas dari Rutan Salemba, Jakarta Pusat, pada Selasa pagi, 26 Mei 2020. Dokumentasi: Istimewa
Enam Aktivis Papua, Suryanta Ginting, Ambrosius Mulait, Charles Kossay, dan Dano Anes Tabuni, saat bebas dari Rutan Salemba, Jakarta Pusat, pada Selasa pagi, 26 Mei 2020. Dokumentasi: Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Front Rakyat Indonesia for West Papua Surya Anta Ginting mengatakan transaksi jual-beli narkotika, seperti sabu dan ganja, sebagai hal yang lumrah terjadi di dalam Rumah Tahanan kelas 1 atau Rutan Salemba, Jakarta Pusat.

Surya mengklaim melihat sendiri transaksi itu selama ditahan dalam kasus pengibaran bendera bintang kejora di depan Istana Merdeka pada Agustus 2019 lalu. Cerita tersebut juga ia bagikan dalam sebuah utas di akun Twitternya, @SuryaAnta.

Salah satu kejadian yang paling ia ingat adalah saat Surya Anta masih berada di ruang penampungan alias ruang Masa Pengenalan Lingkungan (Mapenaling). Surya mengatakan saat itu dirinya baru dua pekan berada di sana. Dari lantai atas, Surya ditawarkan narkotika oleh tahanan lain. “Ada yang mau sabu buat malam minggu? Om kribo mau sabu gak? Enggak saya bilang. Mau ganja gak? Enggak,” kata Surya menirukan tawaran dari tahanan tersebut lewat pesan suara pada Selasa sore, 14 Juli 2020 kepada Tempo.

Surya bercerita, sejak malam pertama dirinya telah melihat sendiri transaksi narkotika tersebut. Persis di atas lapak tempat Surya tidur, terdapat lobang yang dipakai oleh para tahanan untuk bertransaksi. Tak hanya narkoba, transaksi itu meliputi uang, telepon genggam, atau barang lain yang didatangkan dari luar Rutan. “Jadi sejak malam pertama saya sudah tau ada transaksi itu,” ucap Surya.

Ketika dipindahkan ke blok J sel kamar 18, Surya baru mengenal istilah “Apotek”. Menurut Surya, Apotek adalah istilah untuk kamar tahanan yang menjual narkotika jenis sabu. Ia menjelaskan, Blok J18 dibagi menjadi 3 kamar, 1 kamar di bawah dan 2 kamar di atas. Apotek, kata dia, terdapat di kamar bagian atas sel tersebut. Tak hanya penjualan, Surya menyebut kamar itu kerap dipakai untuk mengkonsumsi narkotika.

Surya menduga petugas Rutan Salemba tahu soal aktivitas tersebut. Soalnya, kata dia, ada uang setoran yang dibayarkan oleh tahanan kepada petugas yang disebut uang koordinasi. Bahkan, Surya mengatakan para penjual itu akan diberi tahu lebih dulu manakala akan ada inspeksi mendadak. “Sudah dapat informasi lebih dahulu. Informasi dari frontman, dari pengurus, dari petugas kepada pengurus,” kata dia. Ada juga istilah “nyelem”, dipakai untuk para penjual narkotika yang tidak berkoordinasi dengan petugas.

Surya tidak tahu besaran uang koordinasi yang harus dibayarkan tersebut. Namun, uang koordinasi itu tak hanya berlaku untuk penjual narkotika. Menurut dia, uang koordinasi juga harus dibayarkan kepada petugas bagi tahanan yang hendak menyelundupkan telepon genggam dan barang lainnya dari luar rutan, atau sekedar keluar dari sel di luar jam yang diperbolehkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Yang saya tahu uang koordinasi masukin HP baru dari luar, Rp 300 ribu,” kata Surya.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Rika Aprianti, mengatakan tim dari Ditjen PAS bersama Kantor Wilayah Kemenkumham DKI sedang melakukan penelusuran terhadap cerita yang diungkap Surya. Menurut Rika, kelebihan kapasitas alias overcrowding di Rutan salemba harus diatasi. Hal tersebut, kata dia, berpotensi memunculkan permasalahan lainnya.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly juga telah menanggapi cuitan Surya tersebut. Ia mengatakan cerita itu belum diketahui kebenarannya. Meski begitu, Yasonna mengatakan ia telah memerintahkan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Reinhard Silitonga untuk memeriksa Rutan Salemba. "Sudah saya perintahkan diperiksa. Dirjen sudah saya perintahkan memeriksa ke sana," kata dia.

Yasonna pun enggan menjelaskan lebih lanjut langkah yang akan diambil Kemenkumham. Meski persoalan kelebihan kapasitas dan transaksional di rutan dan lapas sudah acap ditemukan, ia hanya menegaskan cerita Surya Anta itu harus diperiksa terlebih dulu.

ADAM PRIREZA | BUDIARTI UTAMI PUTRI | ANDITA RAHMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 WNI yang Masuk DPO Interpol, Salah Satunya Pimpinan Jaringan Narkoba Fredy Pratama

1 hari lalu

Fredy Pratama. Foto/istimewa
4 WNI yang Masuk DPO Interpol, Salah Satunya Pimpinan Jaringan Narkoba Fredy Pratama

Berikut daftar WNI yang masuk dalam DPO Kepolisian Internasional atau interpol. Salah satunya Fredy Pratama, pimpinan jaringan narkoba.


Polisi Sita 98 Bungkus Ganja dari Tangan WNA Papua Nugini di Jayapura

1 hari lalu

Ilustrasi Ganja. Getty Images
Polisi Sita 98 Bungkus Ganja dari Tangan WNA Papua Nugini di Jayapura

Polisi mendapatkan informasi akan ada transaksi narkotika yang diduga jenis ganja di sebuah rumah di Argapura, distrik Jayapura Selatan.


Depresi, Epy Kusnandar Dirawat di RSKO Cibubur

2 hari lalu

Epy Kusnandar sempat menderita kanker otak pada 2010. Kala itu bahkan dokter memvonisnya hanya bertahan hidup selama empat bulan saja. Namun, Epy tidak menyerah dan terus berusaha untuk sembuh. Ia menjalani terapi herbal akar sidaguri dan mengonsumsi sarang semut setiap hari. Hingga kini, pemeran Muslihat dalam film Preman Pensiun ini masih sehat. TEMPO/Nurdiansah
Depresi, Epy Kusnandar Dirawat di RSKO Cibubur

Polisi mengajukan kepada BNN agar Epy Kusnandar direhabilitasi


Narapidana Narkoba Kabur, Kepala Rutan Sukadana Lampung Azis Gunawan Dicopot

2 hari lalu

Narapidana kasus narkoba, Bayu Wicaksono, kabur dari Rutan Kelas II B Sukadana Lampung. Bayu kini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). Foto: Kemenkumham  Lampung
Narapidana Narkoba Kabur, Kepala Rutan Sukadana Lampung Azis Gunawan Dicopot

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung mencopot jabatan Kepala Rutan Sukadana Azis Gunawan buntut narapidana kabur


Polda Sumut Pakai Teknologi BRIN untuk Menemukan Ladang Ganja

2 hari lalu

Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi. Foto: Istimewa
Polda Sumut Pakai Teknologi BRIN untuk Menemukan Ladang Ganja

Polda Sumut memanfaatkan tekonologi dari BRIN untuk melacak keberadaan ladang ganja.


Polisi Ringkus 3 Tersangka Pabrik Tembakau Sintetis di Tangsel, 1 Orang Masih DPO

2 hari lalu

Polres Tangerang Selatan menggeledah kamar Apartemen TreePark di BSD, Serpong, Tangerang Selatan pada Kamis, 16 Mei 2024. Kamar itu dijadikan pabrik pembuatan narkoba jenis tembakau sintetis. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Polisi Ringkus 3 Tersangka Pabrik Tembakau Sintetis di Tangsel, 1 Orang Masih DPO

Polisi mengungkap tempat produksi tembakau sintetis di salah satu apartemen di Serpong, Kota Tangerang Selatan. 3 orang ditangkap, 1 DPO.


Polri Bongkar Jaringan Narkoba Hydra di Indonesia, Mengingatkan Organisasi Kriminal Musuh Captain America

3 hari lalu

Captain America hadir di Fortnite. Kredit: epicgames.com
Polri Bongkar Jaringan Narkoba Hydra di Indonesia, Mengingatkan Organisasi Kriminal Musuh Captain America

Polri ungkap jaringan narkoba Hydra belum lama ini. Pecinta komik dan film Captain America pasti teringat organisasi kriminal musuhnya itu.


Polisi Tangkap Empat Tersangka Pengedar Ganja di Merauke

3 hari lalu

Kasi Humas Polres Merauke AKP Ahmad Nurung dan Kasat Resnarkoba Polres Merauke Ipda Muhammad Mardani Fahacer menggelar konferensi pers tentang penangkapan empat tersangka pengedar ganja, di Lobi Mapolres Merauke, Rabu, 15 Mei 2024. Foto Humas Polres Merauke
Polisi Tangkap Empat Tersangka Pengedar Ganja di Merauke

Polres Merauke menangkap empat tersangka pengedar ganja. Polisi masih menyelidiki jaringan narkoba di wilayah ini.


Polisi Geledah Pabrik Narkoba Tembakau Sintetis di Apartemen TreePark BSD

3 hari lalu

Polres Tangerang Selatan menggeledah kamar Apartemen TreePark di BSD, Serpong, Tangerang Selatan pada Kamis, 16 Mei 2024. Kamar itu dijadikan pabrik pembuatan narkoba jenis tembakau sintetis. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Polisi Geledah Pabrik Narkoba Tembakau Sintetis di Apartemen TreePark BSD

Sebuah kamar di Apartemen TreePark, BSD, Serpong, dijadikan tempat produksi narkoba jenis tembakau sintetis.


Polres Metro Jakarta Pusat Gagalkan Peredaran Narkoba 49,8 Kilogram

3 hari lalu

Ilustrasi narkoba. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Polres Metro Jakarta Pusat Gagalkan Peredaran Narkoba 49,8 Kilogram

Satuan Reserse Narkoba Polres Jakpus mengungkap 15 kilogram narkoba dari jaringan Aceh, Medan, Palembang, dan Jakarta pada 7 Mei lalu.