TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengingatkan, gelombang pertama pandemi Covid-19 di Jakarta tak akan berakhir jika tes swab belum diperbanyak. Yang bisa dilakukan saat ini, menurut dia, adalah mematuhi protokol kesehatan sembari menunggu vaksin.
"Kita tunggu saja sampai vaksin ditemukan," kata dia saat dihubungi, Ahad, 9 Agustus 2020.
Warga yang beraktivitas di luar rumah harus disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan memakai masker. Bila perlu, ditambah dengan pelindung wajah alias faceshield. Namun, jangan sampai hanya mengenakan faceshield tanpa masker.
Dia memperkirakan semakin banyak penggunaan masker disertai faceshield, maka orang-orang akan takut dan akhirnya ikut memakai alat pelindung diri (APD) serupa. "Orang akan takut lah. Jadi orang lebih banyak pakai faceshield dan masker di jalan Jakarta." Pemakaian APD ini juga memperlihatkan kepedulian warga untuk meminimalisasi penularan Covid-19.
Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta per 8 Agustus menunjukkan, penambahan pasien positif Covid-19 di Ibu Kota sebanyak 721 orang dengan total 25.242 kasus. Pasien sembuh juga bertambah 509 orang dan meninggal naik 12 orang.
Tambahan pasien positif ini merupakan yang terbanyak selama pandemi Covid-19. Positivity rate 7,4 persen atau di atas standar World Health Organization (WHO), yakni 5 persen.