TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi minta Gubernur DKI Anies Baswedan agar berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan yang bisa membuat IHSG anjlok. Diduga pernyataan Anies yang akan menerapkan kembali PSBB dan menutup perkantoran semua pusat bisnis membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada hari Kamis.
Politikus PDI Perjuangan itu menyarankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkatkan sinergi dengan TNI-Polri untuk pengawasan zona merah Covid-19 di Ibu Kota.
Menurut Prasetyo, langkah tersebut paling objektif ketimbang mengeluarkan pernyataan yang berdampak pada sentimen negatif terhadap perekonomian.
“Hati-hati membuat statemen yang bisa membuat IHSG anjlok,” kata Prasetyo melalui keterangan tertulisnya, Jumat, 11 September 2020.
Prasetyo Edi Marsudi juga mendorong pemerintah berkoordinasi dengan pimpinan kota-kota penyangga agar penerapan PSBB total dapat berjalan maksimal.
"Seluruh upaya dan kebijakan aturan dalam PSBB di DKI Jakarta harus juga dilakukan di daerah penyangga, harus linier ini, kalau enggak percuma bos," ucapnya.
Rabu malam, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan rencana memberlakukan kembali PSBB mulai Senin 14 September 2020 karena kasus Covid-19 yang masuk kategori berbahaya. Anies menyebutkan keputusan kembali ke PSBB total ini diambil dengan mempertimbangkan sejumlah faktor, antara lain ketersediaan tempat tidur rumah sakit yang hampir penuh dan tingkat kematian yang tinggi.
IHSG dilaporkan berada di zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia atau BEI pada Kamis pagi. Data RTI pada pukul 09.04 menunjukkan IHSG berada di level 4.933 atau turun 216,3 poin (4,2 persen) dibanding penutupan sebelumnya di 5.084,3. Hal ini terjadi usai Anies Baswedan mengumumkan PSBB Jakarta pada Rabu malam.