TEMPO.CO, Depok - Ketua Divisi Manajemen Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Gugus Tugas Jawa Barat, Marion Siagian mengatakan, dua pekan terakhir ini terjadi lonjakan pasien Covid-19.
“Kasus Covid-19 meningkat, kita mendapat penambahan kasus rata-rata 288 kasus per hari, jadi memang cukup tinggi. Sehingga ini berimbas pada peningkatan keterisian ruang isolasi di rumah sakit,” kata dia, di Bandung, Jumat, 11 September 2020.
Marion mengatakan, lonjakan kasus nyaris naik dua kali lipat. Dua pekan lalu, rata-rata penambahan kasus positif Covid-19 di Jawa Barat kurang dari 100 kasus per hari. “Sebelum dua minggu itu kurang dari 100 (rata-rata kasus per hari),” kata dia.
Marion mengatakan, secara umum, rata-rata tingkat keterisian ruang isolasi di rumah sakit mencapai 44,3 persen. Kapasitas ruang rawat inap di Jawa Barat mencapai 4.904 tempat tidur, yang tersebar di 322 rumah sakit. “Sampai saat ini 44,33 persen, masih di bawah standar WHO,” kata dia.
Kendati demikian, terjadi penumpukan pasien Covid-19 di wilayah Bodebek. “Yang harus diwaspadai itu penumpukan pasien di wilayah Bodebek. Ini harus di waspadai. Jadi misalnya, Kota Depok peningkatannya sudah melebihi 60 persen,” kata Marion.
Tingkat keterisian pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit di Kota Depok paling tinggi, yakni menembus 73,8 persen. Disusul Kota Bekasi 67 persen, Kabupaten Bekasi 55 persen, Kabupaten Bogor 52 persen, Kota Bogor 49 persen. Dia membandingkan dengan Kota Bandung yang juga sebagai pusat penyebaran Covid-19 di Jawa Barat dengan tingkat keterisiannya hanya 31,52 persen.
Marion mengatakan, ada 10 rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 terbanyak di Jawa Barat. “Dari 10 rumah sakit itu, didominasi oleh rumah sakit di wilayah Bodebek dan Karawang,” kata dia.
Dia merinci 10 rumah sakit tersebut. Yakni RSUD dr Habullah di Kota Bekasi, RSUD Cibinong, RSUD Kota Bogor, RUSD Karawang, RS Mitra Keluarga Pratama Jati Asih, RS Umum Kota Depok, RS UI Depok, RS Bayangkara Brimob, RS Hermina Bekasi, dan RSUD Ciawi. “Semuanya lebih banyak di dominasi Bodebek dan Karawang, kalau dilihat sejak dua minggu ini,” kata Marion.
Marion mengatakan, Gugus Tugas Jawa Barat tengah menyiapkan antisipasi jika tren kasus positif Covid-19 terus melonjak.
“Ini harus kita antisipasi ketika terjadi pelonjakan kasus terus. Strategi kita adalah, pertama melakukan pengalihan fungsi ruang rawat di rumah sakit menjadi ruang rawat untuk Covid. Kemudian kita melaukan rujukan antar kabupaten/kota. Selama ini kita sudah membantu rujukan antar kabupaten/kota, bahkan antar provinsi,” kata dia.
Juru bicara, sekaligus Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) Covid-19 Jawa Barat, Daud Achmad meminta masyarakat tidak panik.
AHMAD FIKRI