TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menambah upaya mencegah penularan Covid-19 menjelang diterapkannya kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB total Jakarta. Vice President Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan, jendela di setiap ujung kereta rel listrik atau KRL Jabodetabek akan dibuka saat beroperasi pada jam sibuk.
"Untuk mengoptimalkan sirkulasi dan ventilasi udara di dalam kereta," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 12 September 2020. Semua pintu kereta, baik di sisi kiri atau kanan, ketika tiba di stasiun akhir juga akan dibuka.
Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 lainnya masih dijalankan seperti semula. Misalnya, kapasitas penumpang dibatasi maksimal 50 persen. Dengan begitu, setiap kereta hanya bisa diisi oleh 74 orang atau sekitar 45 persen dari kapasitas kereta.
Jam beroperasinya KRL Jabodetabek pukul 04.00-21.00. Di masa normal sebelum pandemi, kereta beroperasi pada 04.00-24.00. "Jam operasional juga akan dievaluasi kembali dengan mempertimbangkan kondisi pengguna di masa PSBB."
PT KCI juga menyekat sejumlah zona antrean di stasiun. Selain itu, telah tersedia marka jaga jarak untuk mengatur posisi duduk atau berdiri penumpang.
Aturan lainnya, penumpang yang membawa barang sesuai ketentuan umum, tapi ukurannya berpotensi mengganggu penerapan jaga jarak hanya dapat naik kereta di luar jam sibuk. Warga berusia di atas 60 tahun juga bisa naik kereta di luar jam sibuk, yakni pukul 10.00-14.00.
"Anak balita untuk sementara masih dilarang untuk naik KRL."
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan Ibu Kota kembali menerapkan PSBB mulai 14 September 2020. Kebijakan itu diambil setelah kasus pasien positif Covid-19 terus melonjak sejak PSBB transisi pada 5 Juni 2020. PSBB transisi fase I berakhir 10 September 2020.
Anies belum mengumumkan kebijakan yang berlaku di masa pengetatan kembali PSBB Jakarta. Dia masih berkoordinasi dulu dengan pemerintah pusat.