“Ini saya dokter Eko,” ujarnya mengutip. “Dapat nomor saya dari mana?" lanjut DD. "Kan tadi kamu ngisi nomor, jangan lupa ya oleh-olehnya pas nanti kamu pulang, gampang deh nanti aku transfer,’” begitu DD menirukan.
DD merasa tidak nyaman lantaran Eko mengambil nomornya dari data medis yang ia isi untuk keperluan mengikuti rapid test. Ia pun mempertanyakan kepatutan tindakan tersebut.
Sesampainya di kota tujuan, DD menghabiskan waktu dengan keluarga lantaran ia sedang libur kerja. Namun Eko kembali menghubunginya, kali ini bukan sekedar lewat telepon namun videocall. Tidak hanya sekali dua kali, menurut dia, panggilan tersebut dilakukan berulang-ulang setiap hari.“Akhirnya saya WA, ‘ada apa ya dok?’ ‘Jangan lupa ya oleh-olehnya,’” kata DD lagi membacakan jawaban Eko.
Tidak berhenti di situ, Eko pun mengirimkan pesan-pesan yang menurut DD merupakan pelecehan verbal. “Di salah satu obrolan kita dia mengarah ke fisik, ngomongin saya ‘ih kamu tuh seksi banget ya, aku tuh suka gimana gitu kalo ngeliatin kamu,’ langsung saya bentak ‘maksudnya apa ya?” kata dia.
Menurut korban, Eko berdalih hal tersebut adalah pujian. Selain itu, DD mengaku Eko kerap menuliskan kata-kata diantaranya “kangen” dan “sayang” dalam pesannya. Masih lewat WhatsApp, Eko juga pernah berusaha mengajak DD untuk pergi makan bersama di Bandara.“Saya bilang dia tolong sopan, hubungan kita hanya dokter dan pasien, tolong jaga profesionalitasnya,” kata DD menanggapi hal tersebut.
M YUSUF MANURUNG | WINTANG WARASTRI | M. JULNIS FIRMANSYAH