TEMPO.CO, Jakarta - Seorang asisten rumah tangga (ART) membuang mayat bayi ke pinggir kali di Jalan Pulo Nangka Timur, Pulogadung, Jakarta Timur. Bayi malang anaknya sendiri itu dibungkus dengan kantong plastik bewarna merah sebelum dibuang.
"Mayat bayi ditemukan oleh petugas Sumber Daya Air (SDA)," ujar Kepala Polsek Pulogadung Komisaris Beddy Suwendi saat dihubungi Tempo, Rabu, 20 Januari 2021. Penemuan bayi itu sempat menggegerkan warga.
Baca: Penemuan Mayat Bayi di Penyaring Sampah Kali Cengkareng Drain
Polisi segera menyelidiki dan memeriksa saksi di lokasi kejadian. Hasilnya, diperoleh keterangan bahwa bayi dibuang oleh asisten rumah tangga yang bekerja di sebuah rumah berjarak 200 meter dari lokasi penemuan bayi.
"Menurut dia, itu anak hasil hubungan gelap," ujar Beddy. Asisten rumah tangga itu tak menduga akan melahirkan karena merasakan mulas dan ingin buang air besar di rumah majikannya, pada 8 Januari 2021.
Saat di kamar mandi, ART itu malah melahirkan. Menurut pengakuannya kepada polisi, saat lahir, bayi itu sudah tidak bersuara.
ART itu panik, kemudian membungkus anaknya dengan kain dan baju, lalu dimasukkan ke dalam tas. Mayat bayi disembunyikannya di sebuah kamar di rumah majikannya selama beberapa hari. "Sampai akhirnya pembantu yang lain di rumah itu mencium bau tidak sedap dari kamar itu," kata Beddy.
Pelaku mengatakan kepada temannya bahwa bau itu bersumber dari bajunya yang sudah kotor. Ia meminta rekannya untuk membuang baju itu ke kali pada Senin malam, 18 Januari 2021.
Esok harinya, warga dibuat geger dengan penemuan mayat bayi dan melaporkannya kepada polisi. Polisi kemudian mencokok pelaku di rumah majikannya. Polisi masih memeriksanya sampai saat ini.