TEMPO.CO, Lebak - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten memetakan 16 kecamatan di kabupaten itu rawan banjir karena adanya beberapa sungai. "Pemetaan lokasi rawan banjir itu untuk mengurangi risiko kebencanaan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Sabtu, 30 Januari 2021.
16 kecamatan rawan banjir itu adalah Kecamatan Rangkasbitung, Kalanganyar, Cipanas, Curugbitung, Muncang, Sobang dan Lebakgedong, Cibeber, Cilograng, Bayah, Cihara, Cigemblong, Bojongmanik, Banjarsari, Leuwidamar, dan Cimarga.
Baca: Sudin SDA Jakarta Pusat Datangkan 5 Pompa dari Yunani Antisipasi Banjir Jakarta
Pada tahun-tahun sebelumnya, akan terjadi banjir jika curah hujan meningkat di kecamatan-kecamatan itu karena lokasinya berada di kawasan daerah aliran sungai. Selama ini, kata dia, di daerah itu merupakan daerah aliran Sungai Ciberang, Cisimeut, Ciujung, Cimadur, Cilangkahan, dan Cicinta.
"Kami menginstruksikan relawan kecamatan agar siaga selama 24 jam karena memasuki puncak musim hujan pada Januari-Februari 2021," katanya.
BPBD Lebak telah mempersiapkan peralatan evakuasi dan logistik untuk penanganan pascabencana alam untuk memenuhi pelayanan dasar agar warga korban banjir tidak rawan pangan. Selain itu, mereka juga tidak terserang berbagai jenis penyakit yang membahayakan dan mematikan.
Bencana banjir awal 2020 di enam kecamatan di Kabupaten Lebak menyebabkan sembilan orang meninggal dan ribuan orang mengungsi.
Selain itu, puluhan sarana infrastruktur, seperti jembatan dan ratusan rumah warga dilaporkan hilang dan rusak berat akibat banjir. "Kami berharap jangan sampai bencana banjir terjadi seperti pada awal tahun ini."