TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya terus berusaha mengungkap tiga kasus mafia tanah yang menyasar Zurni Hasyim, ibu dari Dino Patti Djalal. Kepala Sub Direktorat Harda Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Dwiasih mengatakan sejak laporan pertama masuk pada April 2019, pihaknya banyak mendapat kemajuan penyelidikan.
Berikut detail perjalanan kasus mafia tanah keluarga mantan Wakil Menteri Luar Negeri itu:
1. Dugaan penipuan rumah di Pondok Pinang, Jakarta Selatan
Pada April 2019, laporan pertama soal dugaan penipuan tanah dari Zurni Hasyim Djalal masuk ke kepolisian. Dalam laporan perdana ini Zurni mengaku sertifikat tanah dan bangunan di Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan telah berpindah nama tanpa ada proses jual beli.
Baca: Kasus Dino Patti Djalal, Kapolda Metro Bentuk Tim Khusus Mafia Tanah
Tanpa sepengetahuan korban pada 22 April 2019 terbit akta jual beli. Korban menjual tanah dan bangunan miliknya kepada seseorang bernama Van. "Padahal korban tidak pernah menghadap notaris manapun untuk menjual tanah dan bangunan itu," ujar Dwiasih saat dikonfirmasi, Kamis, 18 Februari 2021.
Kasus ini berawal pada 10 April 2019, saat itu seorang pembeli atas nama Van dan Fery menghubungi Zurni untuk membeli rumahnya. Kemudian Mustopa, selaku kuasa hukum Zurni, menyerahkan sertifikat rumah kepada Arnold, orang yang mengaku suruhan Van.
Tanpa sepengetahuan korban, Van membaik nama di sertifikat itu dan dalam akta jual beli tertulis bahwa Van menjual bangunan itu kepada seseorang bernama Hen. Polisi yang mendapat laporan itu menangkap AS, SS dan DR. "Ketiganya kini menjalani pidana.”
Pada 16 Februari 2021, polisi kembali membekuk tersangka VG dan FS di Ampera, Jakarta Selatan dalam kasus ini.