TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran menjelaskan empat cara yang dilakukan kepolisian untuk membantu korban banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Citarum di Kabupaten Bekasi. Dalam proses memberi bantuan itu, pihaknya juga dibantu oleh Kodam Jaya.
"Kami melakukan empat hal, pertama evakuasi, kedua akomodasi, ketiga logistik dan kesehatan," kata Fadil Imran melalui keterangan tertulis, Selasa, 23 Februari 2021.
Baca: Kapolda Metro Jaya Cek Tanggul Jebol Sungai Citarum Pemicu Banjir 2 Meter
Evakuasi adalah hal pertama yang dilakukan, karena keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama aparat. Setelah masyarakat dievakuasi, kepolisian perlu memberikan bantuan makanan dan layanan kesehatan untuk korban banjir.
"Tujuannya yang terdampak itu mendapatkan layanan kesehatan, layanan makanan, logistik dan ketiga adalah memastikan keselamatan jiwa," kata Fadil.
Tanggul Sungai Citarum, Kampung Babakan Banten, Kabupaten Bekasi jebol pada Ahad dini hari lalu sekitar pukul 01.00. Penyebab jebolnya tanggul karena tak kuat menahan debit air yang melimpah akibat hujan deras di lokasi itu.
Akibat jebolnya tanggul, banjir menggenangi kawasan itu hingga dua meter. Sebanyak 10 ribu keluarga terdampak banjir.
Untuk distribusi makanan, Mabes Polri sempat mengerahkan satu unit helikoper untuk mencapai desa yang terendam banjir. Helikopter digunakan untuk distribusi bahan pangan dari udara.
Untuk menjamin ketersediaan logistik, kepolisian sudah menyiapkan dapur umum untuk korban banjir akibat tanggul jebol di Kabupaten Bekasi. Selain itu, kata Kapolda Metro Jaya, kepolisian juga menyediakan makanan kering untuk para korban yang jumlahnya disesuaikan dengan para pengungsi.