TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa Rizieq Shihab menjalani sidang pembacaan nota keberatan atas dakwaan atau eksepsi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, pada Jumat, 26 Maret 2021. Pada sidang ini, Rizieq dihadirkan langsung di ruang pengadilan. Sebelumnya Rizieq hanya menjalani sidang virtual dari tahanan.
Setelah melewati perdebatan panjang, sidang tersebut akhirnya digelar secara langsung. Berikut sejumlah fakta dalam sidang Rizieq.
1. Tim Kuasa Hukum Rizieq Dorong-dorongan dengan Polisi
Kuasa hukum Rizieq sempat dorong-dorongan dengan petugas kepolisian yang berjaga di pintu masuk pengadilan. Tim kuasa hukum Rizieq Shihab mencapai 80 orang, sehingga pengadilan membatasi jumlahnya di ruang sidang.
Ketegangan antara tim kuasa hukum Rizieq Shihab dan petugas keamanan terjadi karena hanya sebagian dari tim kuasa hukum yang boleh masuk ruang sidang, yaitu advokat yang sudah didaftarkan namanya. "Maaf bapak-bapak ibu-ibu, kita hanya membolehkan nama yang masuk sesuai daftar," kata petugas PN Jakarta Timur.
2. Sopir Kuasa Hukum Rizieq Bawa Pisau
AS, sopir Alamsyah Hanafiah (kuasa hukum Rizieq), kepergok membawa senjata tajam atau sajam terlihat saat dia mengantarkan Alamsyah ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada Jumat pagi. Saat Alamsyah beserta istri turun dari mobil Mercy bernomor polisi B 2049 BUG, sebuah pisau belati jatuh dari pintu mobil.
Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi menemukan dua jenis senjata tajam di mobil tersebut, yakni badik dan pedang.
3. Singgung Kerumunan Kunjungan Jokowi dan KLB Demokrat
Dalam eksepsi Rizieq yang dibacakan kuasa hukum, aparat dinilai tak adil menangani pelanggaran protokol kesehatan. Rizieq mencontohkan peristiwa kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Medan, Sumatera Utara.
Menurut dia, aparat seolah-olah tak sudi dan tak berdaya membubarkan acara tersebut. Dia menganggap, KLB Demokrat telah melanggar protokol kesehatan.
Contoh lain adalah kerumunan massa dalam kunjungan kerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Maumere, Nusa Tenggara Timur pada 23 Februari 2021. Rizieq menyebut loyalis Jokowi saling berjejer dan tak menjaga jarak saat tengah menyambut rombongan kendaraan Jokowi di pinggiran jalan. "Semua kasus pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan rezim zalim, dungu, pandir dan pemujanya, tak pernah diproses," ujar dia.
4. Rizieq Anggap Wali Kota Bogor Bima Arya Meneror Dirinya
Rizieq menyesalkan tindakan Bima Arya yang berkoar-koar di media massa soal kesehatan dirinya. Rizieq menganggap Bima telah meneror dirinya yang tengah menjalani perawatan di RS Ummi Bogor.
"Adanya teror dan intimidasi dari Bima Arya yang terus-menerus, sehingga sangat mengganggu perawatan saya sekaligus mengganggu ketenangan rumah sakit," kata dia saat membacakan keberatan atau eksepsi.
5. Bersyukur Kapolda Metro Buka Suara Soal Penembakan 6 Laskar FPI
Rizieq mengaku bersyukur atas pengakuan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran soal penguntitan hingga penembakan enam pengawalnya.
"Jadi saya bersyukur kepada Allah kalau Kapolda Metro Jaya mulutnya dibuka Allah akhirnya mengakui kalau dia yang mengirim orang-orang tersebut untuk melakukan penguntitan sampai ke rumah," kata dia dalam sidang pembacaan eksepsi soal hasil tes swab PCR.
Dia berharap perkara pembunuhan yang juga menjadi perhatian Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM ini sampai di pengadilan. "Saya tidak akan diam, akan kami kejar," ujar mantan pimpinan FPI itu.
6. Mahfud MD hingga Luhut Disebut Bohong Soal Covid-19
Rizieq menyebut empat menteri Presiden Joko Widodo atau Jokowi seharusnya diproses secara hukum. Sebab, menurut dia, keempat menteri itu telah menyebarkan berita bohong soal Covid-19.
Rizieq mengatakan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md membohongi masyarakat bahwa cukup berolahraga untuk menghadapi pandemi Covid-19. Sementara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan virus corona tidak kuat dengan cuaca Indonesia.
Kemudian Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa virus corona tidak akan masuk ke Tanah Air. Namun, faktanya pandemi Covid-19 justru menyerang Indonesia hingga hari ini.
Terakhir adalah ucapan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto soal masker. Di awal pandemi Covid-19, Terawan pernah mengatakan, orang sehat tak perlu pakai masker. "Dan ini semua pernyataan tersebar di media sampai rakyat kecil di pedesaan pun tahu," ujar mantan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) itu.
7. Pesan Rizieq untuk Pengikutnya
Sidang pembacaan nota keberatan atas dakwaan terdakwa Rizieq Shihab selesai digelar pada Jumat sore, pukul 18.10. Usai sidang, pihak Kejaksaan membawa kembali Rizieq ke ruang tahanan.
Saat dibawa menggunakan bus tahanan, Rizieq membuka kaca jendela untuk menyampaikan pesan kepada pengikutnya yang menunggu di depan PN Jakarta Timur. "Lawan kezaliman, jangan lelah, jangan berhenti lawan kezaliman. Tegakkan keadilan!" teriak Rizieq Shihab dari bus tahanan.
Baca juga: Sopirnya Ditangkap Bawa Pisau, Pengacara Rizieq Shihab: Buat Potong Mangga
Rizieq Shihab didakwa atas tiga perkara, yaitu pelanggaran protokol kesehatan Covid-19 di Petamburan, Jakarta Pusat dan Megamendung, Kabupaten Bogor. Rizieq juga menghadapi perkara tentang hasil tes swab PCR di RS Ummi Bogor.