Jakarta - Wakil Gubernur atau Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pemerintah telah mewaspadai penularan Covid-19 dari warga negara asing yang datang ke Indonesia, pasca ledakan kasus penularan virus corona di India.
Pemerintah menyatakan telah memperkenalkan akses masuk bagi warga negara asing, termasuk warga India.
"Warga asing masuk Indonesia harus dikarantina. Terlebih ditemukan ada yang positif Covid-19, maka lebih ketat lagi pengawasannya," kata Riza kepada wartawan di Balai Kota DKI, Jumat, 23 April 2021.
Di sejumlah negara, kata Riza, sedang mengalami gelombang kedua lonjakan Covid-19. Salah satu negara yang kenaikan kasusnya menjadi sorotan adalah India. Per hari saat ini dilaporkan penambahan sebanyak 300 kasus Covid-19 di India.
"Kami juga khawatir dari pihak warga negara asing dari India sedang tinggi-tingginya meninggal karena Covid-19. Per harinya itu luar biasa."
Pengetatan dan pengawas masuk warga negara asing menjadi tanggung jawab bersama antara angkasa pura, Satgas Covid-19 pusat hingga Kementerian Kesehatan ataupun dinas kesehatan setempat. Bagi warga asing yang masuk maka akan langsung dikarantina diawasi dengan ketat. "Karena beberapa orang di antaranya positif Covid-19."
Selain itu, pemerintah memperketat pengawasan untuk mencegah masuknya varian baru Covid-19.
Presiden Joko Widodo pun, kata dia, telah beberapa kali meminta daerah jangan sampai lengah dan mengabaikan protokol kesehatan. "Justru kalau semakin tinggi Covid-19, kita harus semakin meningkatkan protokol kesehatan."
Pemerintah pun berusaha mempercepat proses vaksinasi untuk mencegah penyebaran Covid-19. Namun, meskipun vaksinasi telah dijalankan, masyarakat tidak boleh terbawa euforia dan melupakan protokol kesehatan.
"Ada euforia kemudian terjadi pelonggaran akhirnya sekarang di banyak negara terjadi lonjakan yang signifikan, jumlah kematian yang banyak, sehingga ini mudah mudahan tidak terjadi di Jakarta dan tentu Indonesia," demikian Wagub DKI Riza Patria.
IMAM HAMDI
Baca juga : Pasien Covid-19 DKI Bertambah 884 Orang, Total 7.203 Kasus Aktif