TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPR Fraksi Gerindra, Kamrussamad, mengomentari isu hak interpelasi Formula E yang digulirkan PDIP dan PSI. Menurut dia, dinamika interpelasi merupakan bentuk tugas dan fungsi DPRD DKI dalam mengawasi kebijakan Gubernur DKI Anies Baswedan.
"Jika Gubernur Anies merasa tidak bersalah, tidak perlu takut hadapi interpelasi, karena beliau kan ahli retorika, pandai bertutur kata," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 28 Agustus 2021.
Sebelumnya, PDIP dan PSI telah menyerahkan dokumen pengajuan hak interpelasi Formula E kepada Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi pada Kamis, 26 Agustus 2021. Di hari yang sama, Anies bertemu dengan tujuh pimpinan fraksi DPRD yang tidak menandatangani dokumen interpelasi tersebut.
Anies, Kamrussamad menilai, seharusnya mengundang PDIP dan PSI. Sebab, dua partai ini yang bersikukuh mengajukan interpelasi. "Mereka yang perlu penjelasan," ujar anggota DPR Dapil Jakarta ini.
Dia melanjutkan pemerintah DKI memang harus menjelaskan rencana Formula E ini kepada publik. Sebab, ratusan miliar uang rakyat telah dikucurkan untuk menyelenggarakan balap mobil listrik internasional itu.
Berdasarkan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) DKI pada 2019, pemerintah DKI telah membayarkan 53 juta pound sterling atau setara Rp 983,3 miliar kepada Formula E Operation (FEO). Jumlah itu terdiri dari pembayaran biaya komitmen dan bank garasi.
"Sementara rakyat DKI Jakarta sekarang mengalami banyak kesulitan mencari nafkah akibat pandemi berkepanjangan," terang Kamrussamad. Dia berujar, pemerintah DKI seharusnya memprioritaskan mengentaskan isu pengangguran dan kemiskinan.
Pengajuan hak interpelasi mencuat lantaran Anies memasukkan Formula E dalam isu prioritas daerah 2021-2022. Anies menargetkan Formula E diselenggarakan pada Juni 2022.
Formula E perdana seharusnya digelar di Jakarta pada Juni 2020, tapi ditunda karena pandemi Covid-19. Ibu Kota ditetapkan menjadi tuan rumah Formula E selama lima tahun berturut-turut mulai 2020 hingga 2024.
Baca juga: Kata Anies Baswedan Soal Interpelasi Formula E: Biarkan Berjalan