TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sekolah SDN 13 Sunter Agung Sri Sulastri mengatakan sekolahnya dinyatakan layak menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Sebelumnya, SD Negeri di Jakarta Utara itu telah melalui dua kali asesmen dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan DKI.
Sebelum PTM digelar, sekolah juga sudah beberapa kali melakukan sosialisasi kepada orang tua murid secara daring, termasuk menyebarkan kuisioner berbentuk Google Form apakah mereka mengizinkan putra-putrinya belajar di sekolah.
Menurut Sri, dari 380 orang tua murid, sebanyak 319 orang di antaranya telah merespon kuisioner tersebut. Dari jumlah itu, hanya ada 5 orang tua murid yang menyatakan belum siap mengirim anaknya untuk belajar secara tatap muka. Sekitar 50 orang belum merespon, sisanya setuju anaknya belajar dari sekolah.
"Sekarang kami siapkan lagi surat tertulis yang bermaterai 10 ribu rupiah. Jadi nanti hari Rabu anak-anak ke sekolah sudah membawa surat itu," ujarnya.
Suasana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) hari pertama di SDN 13 Sunter Agung, Jakarta Utara, pada Senin, 30 Agustus 2021. Tempo/Adam Prireza
Pihak sekolah, kata dia, tak memaksa jika orang tua tak mengizinkan anaknya belajar dari sekolah.
Sri mengatakan pihaknya tidak mengadakan PTM setiap hari dalam sepekan. Pada Senin ini, kata dia, yang mengikuti PTM hanya siswa kelas 1 dan kelas 4. Itu pun dibatasi hingga 50 persen atau 16 murid saja per kelas. "Sisanya mengikuti pembelajaran secara daring dari rumah. Jadi tetap blended learning," ucap dia.
Besok, Selasa, 31 Agustus 2021, tidak ada PTM di SDN 13 Sunter Agung. Sekolah berencana menyemprot seluruh fasilitas dengan cairan disinfektan.
PTM akan kembali digelar pada Rabu, 1 September 2021 untuk kelas 2 dan 5. Besoknya, sekolah kembali dikosongkan untuk penyemprotan, dan Jumat, dibuka lagi untuk kelas 3 dan 6.
Sri mengatakan seluruh guru di SDN 13 Sunter Agung telah menerima vaksinasi Covid-19 sebanyak dua dosis. Sertifikat vaksin, kata dia, sudah dicetak sebagai bukti fisik.
Kepala SDN 13 Sunter Agung memajang sertifikat yang menyatakan sekolah itu telah layak menggelar Pembelajaran Tatap Muka. "Secara sarana prasarana dan sumber daya manusia sudah layak melaksanakan PTM," kata Sri.
Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka Hari Pertama di Sunter Agung, Orang Tua: Anak Semangat