JAKARTA- Sekolah tatap muka yang digelar awal pekan ini ternyata cukup menimbulkan kerumunan, terutama saat jam pulang sekolah ketika orang tua menjemput anaknya. Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah mengatakan pihaknya telah meminta sekolah yang menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) agar menjalin komunikasi dengan orang tua soal jam kepulangan anak.
Hal itu, kata dia, bertujuan untuk menghindari penumpukan orang tua yang hendak menjemput anaknya, khususnya sekolah hingga tingkat SD dan SMP. "Supaya orang tua menjemput sesuai jadwal," ujar Taga lewat sambungan telepon pada Rabu, 1 September 2021.
Seperti diketahui sebelumnya, sebanyak 610 sekolah di Jakarta menggelar belajar tatap muka terbatas sejak Senin, 30 Agustus 2021. Sejumlah sekolah tersebut telah melalui dua kali asesmen untuk memastikan kesiapan baik sarana dan prasarana maupun sumber daya manusianya.
Adapun pada Senin lalu, hari pertama sekolah tatap muka sejumlah laporan menyatakan bahwa terjadi kerumunan orang tua yang hendak menjemput anaknya. Tempo melihat hal serupa di pintu keluar SDN 13 Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Meski jadwal kepulangan adalah pukul 09.15 WIB, orang tua nampak sudah menunggu anaknya sebelum waktu tersebut. Meski begitu, kerumunan hanya terlihat saat menunggu anaknya.
Setelah sang anak keluar, mereka langsung pergi ke rumah masing-masing. "Hari pertama kan euforianya mungkin tinggi. Orang tua kan mengantar dan segala macam," ucap Taga. Ia pun memastikan kondisi hari ini sudah jauh membaik.
Baca juga: Riza Patria Ingin 1.500 Unit Pendidikan Ikut Sekolah Tatap Muka pada September
ADAM PRIREZA