TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan sulit untuk menghilangkan kasus Covid-19 di Ibu Kota. Menurut dia, warga Jakarta nantinya harus hidup berdampingan dengan virus corona penyebab Covid-19.
"Saya rasa DKI akan sangat sulit kasus benar-benar nol, karena kita harus hidup berdampingan dengan Covid-19 dalam tanda kutip," kata dia dalam diskusi daring yang diselenggarakan Alinea ID, Selasa, 14 September 2021.
Meski begitu, Ngabila mengatakan Pemprov DKI tidak boleh pasrah. Dinas Kesehatan DKI harus memastikan 14 juta orang yang beraktivitas di Ibu Kota siang hari sudah divaksin dosis pertama dan kedua atau fully vaccinated. Dari angka ini, 11 juta di antaranya adalah penduduk ber-KTP DKI.
"Sehingga herd immunity bisa tercapai. Dalam wabah, herd immunity masih sangat terpakai konsepnya," jelas dia.
Data Dinas Kesehatan DKI per 13 September 2021 menunjukkan, total sudah ada 10.095.359 orang yang menerima vaksin dosis pertama. Penerima vaksin ini terdiri dari 62 persen warga ber-KTP DKI dan 38 persen penduduk non-DKI.
Kemudian mereka yang sudah mendapat vaksin Covid-19 dosis kedua sebanyak 6.911.009 orang dengen proporsi 64 persen warga ber-KTP DKI dan 36 persen penduduk non-DKI.
Jumlah kasus Covid-19 di Jakarta juga menunjukkan tren penurunan ketimbang periode Juni-Juli 2021. Pada Juni-Juli, penambahan kasus melonjak hingga tembus 10 ribu per hari. Kini penambahan pasien yang terkonfirmasi positif di kisaran 150-500 orang per hari.
Baca juga: Merosot, Kasus Covid-19 Baru Jakarta Hari Ini Bertambah 187